Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan dan distribusi LPG 3 kilogram (kg) aman dan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sumbagsel pasca-pencabutan kebijakan kementerian ESDM beberapa waktu lalu.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina senantiasa berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik Disperindag, Pemerintah daerah, pemerintah kota/kabupaten, Hiswana Migas hingga aparat penegak hukum (APH) setempat, untuk memantau penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran dan harga jual yang sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
"Sebagai perusahaan yang diberikan penugasan oleh pemerintah untuk menyalurkan LPG 3 kg, Pertamina Patra Niaga berkomitmen dan berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat menerima LPG Subsidi sesuai dengan haknya. Kami juga mengimbau masyarakat untuk membeli LGP 3 kg di pangkalan resmi dengan harga sesuai HET," ujar Nikho, Jumat (7/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari beberapa pemilik pangkalan hingga sub pangkalan LPG di beberapa wilayah Sumbagsel juga telah memastikan distribusi sudah berjalan normal, dan masyarakat tidak perlu panic buying untuk mendapatkan LPG subsidi.
Sebagai bagian dari strategi optimalisasi distribusi, saat ini terdapat sub pangkalan LPG yang berfungsi untuk mendukung kelancaran distribusi dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan LPG 3 kg.
Sub pangkalan ini merupakan warung kelontong atau pengecer LPG yang sebelumnya terdaftar di Merchant Apps Pertamina (MAP) sebagai pengecer dan kini beralih menjadi sub pangkalan.
Adanya kebijakan pemerintah yang mengoptimalkan peran pengecer dalam distribusi LPG, masyarakat di daerah dapat memperoleh LPG 3 kg dengan lebih mudah dan sesuai dengan peruntukannya.
Nikho menambahkan Pertamina menjamin bahwa LPG 3 kg selalu tersedia dengan harga sesuai ketetapan pemerintah.
"Kami juga memberikan imbauan kepada masyarakat diharapkan untuk tidak panic buying, serta menyiapkan build up stock dan fakultatif jika sewaktu-waktu diperlukan untuk menjaga penyaluran di masyarakat tetap aman.
"Serta, Pertamina juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan LPG subsidi, sesuai dengan peruntukannya. Jika menemukan harga yang tidak sesuai HET atau kendala distribusi, masyarakat dapat melaporkannya melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pasokan sudah kembali stabil sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan elpiji 3 Kg.
Sementara itu, salah satu pemilik pangkalan LPG di Kecamatan Bukit Besar, Palembang, Agnez mengatakan kondisi di pangkalannya sudah stabil. Dirinya juga masih menerapkan KTP bagi warga yang ingin membeli gas di tempatnya. Hal itu dilakukan agar tepat sasaran.
"Alhamdulillah saat ini, kondisi pangkalan sudah stabil untuk masyarakat bisa mendapatkan LPG 3 kg sesuai kebutuhan, serta kami juga terus menerapkan sistem pencatatan KTP agar penyalurannya dapat diterima oleh masyarakat yang berhak dan tepat sasaran," jelasnya.
(csb/csb)