Hujan deras disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di Bandar Lampung. BMKG menyatakan penyebab terjadinya angin kencang karena adanya awan sibi atau awan cumulonimbus.
Prakirawan BMKG Raden Intan Lampung, Adi Saputra mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terkait fenomena cuaca ekstrim yang terjadi di Bandar Lampung.
"Hingga kini kami amati potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang dan petir masih akan terjadi di Bandar Lampung. Potensi terjadinya itu di sore hingga menjelang malam hari," katanya, Rabu (5/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menyampaikan, fenomena tersebut terjadi karena adanya pembentukan awal sibi atau awan cumulonimbus yang terpusat dibere wilayah di Bandar Lampung.
"Peristiwa kemarin itu karena adanya awan sibi, jadi awan sibi ini dihasilkan dari proses konvektif yang sangat kuat. Bilamana cuaca dari pagi hingga siang hari tercapai suhu maksimum atau terjadi panas terik, maka potensi terjadinya awan sibi seperti yang terjadi kemarin bisa terulang," jelasnya.
"Untuk itu kita melakukan pemantauan dulu dihari ini, bila dari pagi ini hingga siang nanti terjadi panas atsu suhu maksimum maks potensi terjadinya angin kencang bisa kembali terulang khususnya di Bandar Lampung," lanjut Adi.
Dirinya menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terkait potensi terjadinya cuaca ekstrim khususnya di wilayah Bandar Lampung.
"Kami menghimbau masyarakat selalu waspada, update informasi cuaca terkini melalui situs maupun media sosial BMKG ysng resmi," tutup dia.
Untuk diketahui, peristiwa hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Bandar Lampung pada Selasa (4/2/2025) kemarin mengakibatkan puluhan rumah terdampak, selain itu puluhan pohon juga tumbang hingga menimpa sejumlah kendaraan yang melintas. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
(mud/mud)