Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban Tina Ramadani (7), yang hilang diterkam buaya di Muara Pangkalbalam, Pangkalpinang. Tim memperluas wilayah pencarian.
"Hari kedua ini tim dibagi menjadi dua regu, satu di wilayah atau lokasi korban dilaporkan hilang. Kemudian di area muara itu sendiri," jelas Kepala Basarnas Bangka Belitung I Made Oka Astawa kepada detikSumbagsel, Senin (3/2/2025).
Oka mengatakan proses pencarian korban dilakukan menggunakan perahu karet, RBB dan pantauan drone. Hingga kini, korban maupun buaya belum terdeteksi keberadaan. Diketahui, pada Minggu (2/2) sore korban masih di mulut buaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum masih nihil. Tim SAR hingga saat ini masih terus melakukan pencarian korban dengan cara menyisir area muara," ungkapnya.
Oka mengungkapkan area pencarian korban diperluas karena kondisi air saat ini surut. Dari area muara pencarian juga menuju Jembatan Emas dan Pantai Koala.
"Kita cari ke arah muara karena sejak kemarin sore hingga malam tadi air mulai surut. Terus di lokasi kejadian, kita juga melakukan penyisiran di sepanjang bibir-bibir daratan yang ditabrak arus air," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Tim SAR gabungan kewalahan mengevakuasi jasad Tina, bocah 7 tahun yang dilaporkan hilang diterkam buaya. Petugas menyebut korban masih di mulut buaya dan lokasinya berpindah-pindah.
"Beberapa kali (terlihat) korban masih di mulut buaya. Dan sempat dilepas, namun kembali diterkam," jelas Komandan Tim SAR gabungan Supani, Minggu (2/2/2025),
"Itu menjadi sangat sulit untuk melakukan evakuasi. Apalagi aligator tersebut sifatnya berpindah-pindah. Jadi proses pencarian hari ini masih nihil, dan akan kembali kita lakukan esok hari," tegasnya.
(mud/mud)