SAS (24), istri di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), yang tewas usai ditelantarkan suaminya Wahyu Saputra (25) ternyata sempat mengirimkan pesan terakhir ke keluarganya sebelum meninggal dunia. Lantas apa isi pesannya?
SAS mengirim pesan dengan keluarganya tentang kehidupan rumah tangganya. Pesan ini disampaikannya ke kakaknya Purwanto pada Februari 2024 lalu.
Pesan itu pun merupakan pesan terakhir korban kepada sebelum korban menghilang dan tak ada kabar berbulan-bulan kepada keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iyo yuk bantu doanyo jugo yuk. kalo bae nak berubah nian budak itu. kalo dio masih dak berubah jugo kedepan nyo aku janji langsung balek ke rumah ibu tanpa dijemput (Iya yuk, bantu doanya juga yuk. Kalau saja dia (WS) berubah beneran ke depannya. Aku janji langsung pulang ke rumah ibu tanpa dijemput," ungkap korban SAS melalui pesan WA yang diterima detikSumbagsel.
Dalam pesan itu juga, korban berjanji akan kembali melihat orang tuanya selang beberapa hari setelah dirinya pulang bersama suaminya ke kontrakan.
Dirinya pun meminta maaf ke kakak iparnya lantaran lupa berpamitan saat meninggalkan rumah ibunya itu untuk pulang ke rumah.
"Yuk maaf yo yuk, aku kemaren lupo pamitan. Aku jugo baru beli kuota kemarin Wahyu jemput. Waktu dijemput aku suruh ngomong dulu samo mas wowok dan banyak diomongi samo mas wowok. Mas wowok jugo daftarke dio maxim supayo dio ngojek dan idak bepatokan di bekam bae karena dak setiap hari ado wong bekam. (Yuk maaf ya, aku kemarin lupa berpamitan. Aku juga baru beli kuota, kemarin Wahyu Jemput. Waktu dijemput, saya suruh (WS) bicara dulu sama Mas Wowok dan banyak dinasihati Mas Wowok. Mas Wowok juga daftarkan dia Maxim supaya dia ngojek dan tidak berpatokan di profesi bekam saja karena tidak setiap hari ada orang bekam),"kata SAS dalam pesan WA.
Dalam pesan korban ke keluarga, dirinya meminta maaf telah memberikan sang suami kesempatan kedua. Padahal dalam pesan itu tersirat keluarga berharap adiknya tersebut meninggalkan sang suami yang tak lagi memberikan nafkah.
"Maafke aku yuk, mungkin aku sudah ngecewake ayuk samo mas putra dan yang laen dengan ngasih dio kesempatan. Bantu doa yuk, aku mohon supayo kalo be kali ini segalo sifat jahat dio itu keluar dari badannyo. (Maafkan saya yuk, mungkin saya sudah mengecewakan ayuk sama mas Putra dan yang lain dengan kasih dia kesempatan. Bantu doa yuk, mohon supaya kalau saja kali ini segala sifat jahat dia itu keluar dari badannya)," ujar SAS dalam pesan WA.
Dalam pesan itu juga, SI mengaku tidak sempat berpamitan dengan orang tuanya. Hal itu terjadi karena saat korban dan suaminya pulang sang ibu sedang tidak berada di rumah.
"Aku minta ridho nyo yuk mohon nian kalo bae dio berubah alhamulillah sekarang dio lah ngojek maxim. kalo bae ini bertahan lamo idak angat taik ayam. (Aku minta ridha nya yuk, mohon nian kalau saja dia berubah alhamdulillah. Terlebih dia sekarang sudah mau ngojek Maxim. Kalau saja ini bertahan lama, dan dilakukan sungguh-sungguh)," ungkapnya.
Keluarga menduga dari pesan Whatsapp (WA) itulah suaminya marah dan tersinggung sehingga membatasi SAS hingga akhirnya menyekap korban di dalam kamarnya hingga berbulan-bulan.
"Kami menduga WS ini marah dan dendam dengan kami (keluarga) karena kami pernah bilang kalau kamu (SAS) tidak dikasih makan dan diterlantarkan tinggalkan saja suamimu dan kembali ke rumah bapak dan ibu. Mungkin dia (WS) baca pesan itu jadi marah dan semua nomor kontak keluarga kami diblokir," ujarnya.
Bukan tanpa alasan keluarga meminta SAS meninggalkan suaminya. Sebab, SAS bercerita jika suaminya masak nasi hanya untuk dirinya saja, sementara SAS tidak dapat.
"Makanya keluarga geram tapi SAS ini masih memaafkan suaminya dan berharap dapat berubah. Tapi bukannya berubah SAS malah dikurung berbulan-bulan dan diterlantarkan hingga akhirnya meninggal dunia," ujarnya.
Kejadian ini terungkap Februari 2024 lalu, ketika SAS main ke rumah orang tuanya. Saat berkunjung dia bercerita kalau tidak diberi makan, tapi saat itu badannya masih gemuk.
"Sempat geram dan kesal mendengar hal tersebut dan SAS juga sempat ditahan untuk tidak usah kembali ke rumah WS. Namun, diduga SAS dapat ancaman dan korban memilih pulang bersama suaminya dan berharap suaminya berubah sehingga keluarga ikhlas atas keputusan korban," ujarnya.
Usai kejadian itu, Wahyu Saputra pun akhirnya ditangkap polisi dan sudah ditetapkan tersangka. Atas perbuatannya, dia terancam penjara di atas lima tahun.
(csb/csb)