Heboh Aksi PNS Sawer Emak-emak Tuai Kritikan hingga Teguran

Regional

Heboh Aksi PNS Sawer Emak-emak Tuai Kritikan hingga Teguran

Mohamad Taufik - detikSumbagsel
Jumat, 24 Jan 2025 16:21 WIB
Ilustrasi uang
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Molas Images)
Palembang -

Soerang pria berseragam ASN viral videonya sedang berjoget sambil membagikan uang kepada emak-emak. ASN dalam video itu merupakan pejabat Dinkes Kuningan, Jawa Barat.

Video aksi sawer tersebut viral di media sosial (medsos). Sebagaimana dilihat pada Jumat (24/1/2025), dalam video berdurasi 30 detik tersebut terlihat seorang PNS berseragam coklat khaki membagikan lembaran uang kepada ibu-ibu di sebuah acara pesta sederhana.

Tampak di sekitarnya sejumlah pegawai lain duduk di kursi menyaksikan kehebohan aksi sawer PNS yang belakangan diketahui bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sontak video pendek pejabat Dinkes Kuningan tersebut viral di media sosial berbagai grup whatsap, instagram dan facebook hingga menimbulkan berbagai reaksi dan komentar miring warganet. Sebagian menyayangkan aksi hambur-hambur uang tersebut terlebih di saat kondisi keuangan daerah sedang tidak baik-baik saja.

Salah satunya disampaikan seorang Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi PKB Susanto yang mengecam tindakan pejabat Pemkab Kuningan tersebut. Menurutnya perilaku yang tidak mencerminkan profesionalisme seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

ADVERTISEMENT

"Sebagai abdi negara, ASN harus memberikan contoh yang baik. Jika ingin menikmati hiburan, sebaiknya dilakukan di tempat yang sesuai, apalagi jangan sampai mengenakan seragam dinas saat melakukannya," ujar Susanto.

Susanto menilai aksi tersebut tidak hanya tidak etis, tetapi juga mencerminkan ketidakpekaan terhadap situasi sosial-ekonomi masyarakat Kuningan saat ini. Ia mengingatkan bahwa Kabupaten Kuningan tengah menghadapi berbagai permasalahan, mulai dari kemiskinan ekstrem hingga isu gagal bayar yang membayangi keuangan daerah.

"Kondisi Kuningan saat ini sedang menghadapi banyak masalah. Tindakan seperti ini seolah-olah menunjukkan ASN menari di atas penderitaan masyarakat. Di tengah kondisi sulit, ASN seharusnya lebih peka dan fokus pada tanggung jawabnya sebagai pelayan masyarakat," tegasnya.

Terpisah, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Kuningan Dodi Sudiana membenarkan ASN sawer tersebut merupakan pejabat Dinas Kesehatan. Pihaknya juga telah memanggil yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi sekaligus memberikan teguran atas tindakannya itu.

"Kaitan yang viral di media sosial, kami sudah memanggil yang bersangkutan untuk meminta penjelasan. Beliau mengakui perbuatannya itu terjadi saat hiburan di acara ulang tahun yang dihadirinya dan dilakukan spontanitas tanpa ada kesengajaan apalagi niat untuk riya dan sebagianya. Kenapa beliau memakai seragam, ternyata itu terjadi saat jam istirahat," ujar Dodi.

Atas perbuatan itu, Dodi mengatakan, pihaknya telah memberikan sanksi teguran kepada yang bersangkutan agar tidak mengulangi perbuatannya. Atas kejadian ini, Dodi pun meminta kepada yang bersangkutan dan juga para PNS lain untuk menjadikannya sebagai pelajaran untuk lebih peka dan empati terhadap kondisi masyarakat saat ini.

"Perbuatan yang bersangkutan kami nilai bukan masuk dalam kategori pelanggaran disiplin, tapi lebih ke arah etika karena aksi sawernya masih mengenakan seragam dinas dan di jam kerja sehingga kami memberikan sanksi berupa teguran saja. Atas teguran tersebut, yang bersangkutan menerima dan menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan melakukannya lagi," ujarnya.

Pengakuan PNS

Sementara itu Afif Rofi'i pejabat Dinkes Kuningan yang video sawernya viral mengakui kesalahannya dan menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut hingga membuat gaduh. Namun demikian, Afif meluruskan, aksi sawernya tersebut dilakukan spontan saat menghadiri acara ulang tahun seseorang.

"Saya atas nama pribadi memohon maaf atas video saya yang viral. Namun perlu diketahui, tidak ada niat ataupun keinginan dalam hati untuk menunjukkan sifat riya, sama sekali tidak," ujar Afif.

Afif mengungkapkan kejadiannya pada hari Senin (20/1) lalu saat dirinya menghadiri undangan ulang tahun mewakili Kepala Dinas Kesehatan yang sedang cuti. Saat itu dia sama seperti tamu undangan lain datang lalu menikmati hidangan yang disajikan sambil diiringi hiburan sejumlah ibu-ibu menyanyi dengan menggunakan pengeras suara portabel yang disambungkan ke handphone.

"Tidak ada panggung ataupun organ tunggal, hanya ibu-ibu yang karaoke menggunakan speaker portabel yang disambungkan ke HP. Kemudian ibu-ibu itu memanggil para tamu undangan untuk nyawer, kebetulan saya sudah selesai makan dan di saku saya ada uang lima ribuan spontan ikut memeriahkan hiburan, jadi uang lima ribuan itu saya sawerkan ke ibu-ibu yang nyanyi di sana. Semuanya pecahan Rp 5.000 dan tidak ada yang Rp 10.000, 20.000 apalagi Rp 100.000," ujar Afif.

Uang yang dibagikan pun, kata Afif, adalah uang pribadi. Tidak ada uang dinas atau uang negara yang dipakai untuk sawer tersebut.

Adapun pakaian seragam dinas yang dikenakan, Afif mengatakan, acara tersebut berlangsung saat jam istirahat sehingga dia tidak sempat pulang untuk mengganti baju.

"Kebetulan acaranya siang sekitar jam 12.00 WIB, saat jam istirahat jadi saya tidak sempat pulang ke rumah untuk ganti baju. Karena setelah dari acara itu saya kembali bekerja seperti biasa," ucapnya.




(mud/mud)


Hide Ads