Zainudin, seorang petani kopi di Lampung Barat menjadi korban penyerangan harimau Sumatera. Saat ditemukan warga dan tim satgas penanganan konflik harimau, tubuh korban sudah tak utuh lagi.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari mengatakan, warga awalnya melakukan pencarian korban ke kebun karena dilaporkan sudah berhari-hari tak pulang ke rumah.
Usai dicari di kebun, warga hanya menemukan cangkul dan tangki semprot milik korban. Selain itu, juga terlihat adanya jejak harimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak patah arang, warga pun menyusuri hutan yang lokasinya tak begitu jauh dari kebun korban. Di sana, warga menemukan adanya potongan tubuh dan pakaian korban.
"Di kebun itu, warga menemukan cangkul dan tangki semprot milik korban. Di sana juga warga menemukan jejak harimau. Mereka ini terus mencari hingga akhirnya menemukan pakaian korban dan potongan tubuh yang diperkirakan tangan korban," kata Yuni, Kamis (23/1/2025).
Karena khawatir bahwa harimau masih mengintai, warga akhirnya kembali ke desa dan melaporkan temuan tersebut ke tim satgas. Potongan tubuh yang ditemukan itu merupakan bagian tangan korban.
"Karena mereka (warga desa) nggak berani terus masuk ke dalam hutan, maka sore harinya mereka kembali dan langsung melapor ke tim satgas," ucapnya.
Berbekal dari temuan potongan tangan korban inilah, tim melakukan pencarian lanjutan.
"Setelah dibantu tim satgas, rombongan ini kembali melakukan pencarian hingga akhirnya mendapati tubuh Zainudin yang tidak utuh. Jadi, waktu ditemukan bagian bawah tubuh hingga kaki, sudah tidak ada," ungkapnya.
Proses pencarian potongan tubuh lainnya dilakukan kembali pada Rabu (22/1/2025).
"Di hari Rabu kemarin, barulah proses evakuasi dilakukan karena memang di hari sebelumnya dikhawatirkan harimau masih berada dekat dengan tubuh korban ini," ujar Yuni.
Korban yang merupakan warga asal Jawa Tengah itu sudah dilaporkan hilang sekitar 3 hari oleh keluarganya. Pencarian korban pun dimulai saat kakaknya melaporkan bahwa korban tak kembali ke rumah setelah izin hendak berkebun.
(dai/dai)