Ahli menyebut susu kerbau dapat dimanfaatkan sebagai menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sumatera Selatan. Selain itu, daging kerbau juga dapat diolah menjadi lauk seperti rendang.
Usulan ini muncul karena Sumsel dikenal memiliki kerbau lokal yakni kerbau pampangan di Ogan Komering Ilir (OKI). Susu dan daging kerbau rawa pampangan ini dapat dimanfaatkan sebagai menu MBG.
"Susu kerbau bisa dimanfaatkan dan menjadi makanan tradisional asal Sumsel yang sesuai dengan program MBG. Kerbau ini diakui pemerintah sebagai plasma nutfah atau sumber daya genetik ternak lokal Indonesia yang tidak dimiliki daerah lain," kata Dokter Hewan Ahli Madya Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Jafrizal, Selasa (21/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jafrizal mengatakan pemanfaatan susu kerbau ini juga harus diikuti optimalisasi populasi kerbau itu sendiri. Saat ini populasi kerbau pampangan mulai menurun, terutama akibat penularan penyakit mulut dan kuku serta keterbatasan lahan rawa.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kerbau Rawa Pampangan menurun signifikan dalam dua tahun terakhir. Tercatat pada 2024, populasi menurun hampir 50 persen, dari 27.161 ekor pada 2021 tahun 2023 hanya 15.110 ekor.
"Agar jumlah kerbau rawa pampangan meningkat, maka disarankan untuk mengoptimalkan lahan rawa sebagai padang penggembalaan dengan sistem rotasi," ujarnya.
Jafrizal menyebut apabila sistem rotasi diberlakukan, maka angka pakan dapat ditekan hingga 70 persen dan biaya produksi ternak lebih hemat. Jika ini diterapkan maka kondisi kerbau rawa Pampangan lebih kompetitif dibandingkan daging impor.
"Diusulkan pentingnya program vaksinasi yang lebih intensif dan pengelolaan kawasan penggembalaan yang lebih baik untuk mengurangi dampak penyakit pada kerbau rawa pampangan," pungkasnya.
(des/des)