Sebanyak 17 orang meninggal dunia, 10 orang terluka, dan 3 orang hilang akibat tanah longsor di wilayah Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Proses pencarian korban masih berlangsung.
Longsor imbas curah hujan tinggi itu terjadi pada Senin (20/1) sore. Pantauan detikJateng, Selasa (21/1) siang, upaya pencarian para korban longsor masih dilakukan.
Lokasi kejadiannya terbilang curam dan masih rawan longsor. Kondisi siang ini hujan dan berkabut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, tim gabungan juga masih melakukan pencarian terhadap warga yang hilang. Koordinator Basarnas Wonosobo, Dani Maulana menyatakan proses pencarian terkendala hujan.
"17 orang meninggal dunia," kata Koordinator Basarnas Wonosobo, Dani Maulana di lokasi, Selasa (21/1/2025).
Hingga siang ini belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah atau tempat yang terkena longsor.
Berdasarkan data di posko penanganan bencana tersebut, berikut daftar 15 korban tewas akibat tanah longsor di Petungkriyono, Pekalongan.
Ada dua korban baru yang ditemukan belum diketahui identitasnya.
Revalina (19), alamat Dukuh Sipetung
Suyati, alamat Tlogo
Kiki Pramudita (23), alamat Garung
Sutar (49), alamat Tlogopakis
Riyanto (50), alamat Dranan (Yosorejo)
Ayat (27), alamat Kasimpar
Sumeri (30), alamat Garung (Yosorejo)
Doni (27), alamat Gumelem
Winarko (27), alamat Gumelem
Supari (37), alamat Mudal (Yosorejo)
Sularso (44), alamat Kasimpar
Inawati (23), alamat Kasimpar
Afkar (4), alamat Kasimpar
Khusnul Cholifah, alamat Kasimpar
Aurel
Penjelasan BPBD Jateng
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengatakan berdasarkan data BPBD Kabupaten Pekalongan yang diterima BPBD Jateng, di Kecamatan Petungkriyono tepatnya di Desa Kasimpar terjadi longsor pada Senin (20/1) pukul 18.00 WIB akibat hujan lebat. Jembatan di sana juga terputus sehingga tidak bisa dilewati.
"Telah terjadi jembatan longsor atau terputus yang diakibatkan hujan deras. Kondisi saat ini jalur lumpuh, kendaraan roda dua dan roda empat hanya sampai Desa Kayupuring, Dukuh Tembelan. Sedangkan ke arah Desa Kasimpar maupun Pusat Kecamatan Petungkriyono terisolasi atau belum bisa diakses," kata Bergas.
Sedangkan di Desa Kayupuring terjadi banjir bandang dari Sungai Welo dan berdampak ke wilayah kecamatan bawah yaitu Kecamatan Doro, Karanganyar, Karangdadap, Kedungwuni, dan Wonopringgo.
(mud/mud)