TikTok Bakal Beroperasi Lagi di AS Setelah Trump Dilantik

Internasional

TikTok Bakal Beroperasi Lagi di AS Setelah Trump Dilantik

Adi Fida Rahman, Fadhly Fauzi Rachman - detikSumbagsel
Senin, 20 Jan 2025 15:20 WIB
Masa Depan TikTok AS Ada di Tangan Donald Trump
Foto: DW (News)
Palembang -

Layanan TikTok yang sempat di-banned sejak Sabtu (18/1) malam di Amerika Serikat mulai dipulihkan. Pemulihan layanan TikTok ini tak lepas dari Donald Trump yang akan dilantik menjadi Presiden AS. Saat pemerintah AS mengumumkan akan memblokir TikTok, Trump justru menunjukkan dukungannya terhadap aplikasi media sosial milik ByteDance tersebut.

Pada pre-inauguration rally di Capitol One Arena, Washington DC, Trump secara tegas mengumumkan bahwa TikTok kembali beroperasi di AS. Rally tersebut digelar pada Sabtu (18/1) malam waktu setempat.

"Dan mulai hari ini, TikTok is back!" ujar Trump, dilansir detikInet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembalinya TikTok ke pasar Amerika Serikat terkesan bagai 'balas budi' Trump. Sebab, Trump mengakui bahwa keberadaan TikTok punya andil dalam keberhasilannya di Pilpres AS 2024. TikTok memungkinkan Trump menggaet suara pemilih-pemilih muda yang menjadi kunci kemenangannya.

Trump menyinggung bahwa selama ini Partai Republik sering gagal meraih simpati anak muda. Namun dengan adanya TikTok, situasi dapat berbalik. Trump pun meraup suara anak muda hingga sebesar 36 persen.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya suka TikTok. Saya menyukainya. Saya menyukainya," tegasnya.

TikTok melakukan strategi joint venture agar dapat bertahan di pasar AS. Dengan skema itu, pihak AS akan memegang separuh kepemilikan TikTok di negara mereka.

Trump menilai keberadaan TikTok di AS tak dapat lagi dihindari. Jika TikTok diblokir, maka akan ada banyak pekerjaan masyarakat yang terdampak. Sebaliknya, dengan skema di atas, pihak AS juga akan diuntungkan.

Jadi, terlepas Anda suka TikTok atau tidak, kami akan menghasilkan banyak uang," pungkas Trump.

Keputusan Trump ini tentu membuat TikTok dapat bernapas lega. Dikutip detikFinance dari cbsnews, TikTok akan kembali beroperasi seperti sediakala setelah Trump dilantik pada Senin (20/1) pukul 12.00 waktu setempat.

"Kami berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi hukuman karena menyediakan TikTok bagi lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang," kata TikTok dalam pernyataannya.

"Ini adalah pendirian yang kuat untuk Amandemen Pertama dan menentang penyensoran yang sewenang-wenang. Kami akan bekerja sama dengan Presiden Trump untuk mencari solusi jangka panjang yang akan membuat TikTok tetap berada di Amerika Serikat," sambung TikTok.

CEO TikTok Shou Zi Chew dijadwalkan menghadiri pelantikan presiden dan rapat umum bersama Trump. Sejumlah pihak dilaporkan berminat pada potensi bisnis TikTok di AS yang diperkirakan bernilai hingga US$ 50 miliar.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads