Round-up

Saat Bandar Lampung Banjir: Bertatih-tatih dari Atap ke Atap, Lompat dari Mobil

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Minggu, 19 Jan 2025 08:30 WIB
Warga membersihkan rumahnya setelah dilanda banjir/Foto: (Foto: Tommy Saputra)
Bandar Lampung -

Saat banjir melanda Bandar Lampung, semua warga yang terdampak berpikir dan berupaya untuk menyelamatkan diri. Seperti mereka yang kemudian bertatih-tatih dari atap ke atap rumah warga, hingga ada yang melompat dari mobil.

Banjir melanda Bandar Lampung pada Jumat (17/1) setelah hujan mengguyur dengan begitu derasnya. Warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Sulaiman tak menyangka banjir malam itu akan sebegitu menakutkan.

"Tadi malam itu (Jumat malam) memang kondisi airnya itu sudah masuk, tapi ya saya pikir biasa saja kaya banjir sebelumnya. Tapi rupanya air itu nggak tahu dari mana tiba-tiba besar dan langsung masuk ke dalam rumah," kata Sulaiman, Sabtu (18/1/2025).

Menurut Sulaiman, banjir merusak rumahnya dan rumah para tetangganya. Termasuk barang-barang berharga miliknya seperti lemari es yang tak sempat diselamatkan.

"Banyak yang rusak, itu kulkas sampai ngambang karena memang tinggi benar. Air itu setinggi 1,5 meter, kalau tetangga yang di belakang itu tenggelam rumahnya," ujar Sulaiman.

Warga Bertatih-tatih dari Atap ke Atap Rumah

Sulaiman menjelaskan, banyak warga yang menyelamatkan diri dengan naik ke atap rumah. Sebab, air begitu cepat memasuki permukiman dan mengancam keselamatan.

"Nah yang di video beredar itu ya kaya gitu kondisinya, jadi banyak warga ini naik ke atap. Jadi untuk menyelamatkan diri itu lewat atap ke atap lainnya karena airnya itu tinggi benar," ungkapnya.

Menurut Sulaiman, itu merupakan banjir terparah di wilayahnya. Lebih parah dari banjir tahun 2015.

"Ini yang paling parah dari tahun 2015 lalu. Kali ini benar-benar parah pokoknya, sudah nggak tahu lagi ini mau gimana kami," jelasnya.

Warga Terseret Banjir dalam Mobil

Pantauan detikSumbagsel di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, tampak tiga mobil milik warga yang sempat terserat banjir. Dua di antaranya yakni Datsun GO dan mobil boks yang berada di parit. Mobil-mobil itu tampak bertumpuk dengan puing material lainnya.

Pemilik mobil Datsun GO itu bernama Arifin. Ia tak menyangka banjir akan menyeret kendaraannya. Bahkan saat keselamatannya terancam, ia nekat keluar melalui jendela mobil.

"Awal mula kan menjemput istri. Dari depan belum ada ombak. Saya masuk ke sini. Giliran pas parkir, tiba-tiba ada ombak. Saya kaget. Pas saya mundur, ombak dari belakang juga ada. Mau gak mau ya udah kebawa saya," kata Arifin, Sabtu (18/1/2025).

"Saya terjebak di dalam mobil. Berhubung ada ombak gede saya lompat dari jendela mobil. Saya sempat terseret. Untung ada tiang listrik pegangan saya. Saya gak mikir barang-barang lagi yang penting nyawa selamat," tambah warga Kecamatan Panjang itu.

Arifin berharap banjir di Bandar Lampung itu menjadi yang terakhir. Sebab, banyak warga yang terdampak.

"Semoga ini yang terakhir, kasihan banyak warga yang terdampak. Semoga pemerintah segera mengevaluasi peristiwa tersebut," tutupnya.

Dua Orang Tewas Saat Banjir

Dua warga tewas saat banjir melanda Kota Bandar Lampung. Mereka bernama Suhendi dan Bahtiar. Suhendi tewas pada Jumat malam. Ia tersengat aliran listrik tatkala tangannya menyentuh tiang saat membantu evakuasi tetangga di Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang.

Sementara itu, Bahtiar sebelumnya dinyatakan hilang terseret arus sungai di belakang rumahnya, di Kelurahan Pahoman. Ia ditemukan tewas pada Sabtu (18/1/2025) pagi di Pantai Sukaraja, Kecamatan Teluk Betung Selatan.

"Ada dua warga yang menjadi korban, dan sudah ditemukan. Atas nama Suhendi yang meninggal dunia tersengat listrik tadi malam dan Bahtiar yang kemarin sore hanyut di belakang rumahnya," kata Kadis Damkarmat Kota Bandar Lampung, Anthony Irawan, Sabtu (18/1/2025).

Dalam data sementara, total ada 19 titik wilayah Kota Bandar Lampung yang terdampak banjir di 10 kecamatan. Di mana kondisi terparah ada di Kecamatan Panjang dan Kecamatan Teluk Betung Selatan.

"Total ada 19 titik sampai saat ini di 10 kecamatan, tim masih melakukan pendataan untuk kondisi rumah warga yang terdampak. Tapi memang kondisi yang cukup parah ini ada di Way Lunik dan TBS," pungkasnya.



Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"

(sun/csb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork