Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang tidak menyediakan susu. Hal itu karena anggaran terbatas dan berdasarkan dari arahan pusat.
Selain itu, alasan tidak adanya susu di menu MBG Palembang, karena Kota Pempek ini bukan merupakan daerah penghasil susu.
Penyedia Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kecamatan Ilir Barat (IB) 1 Palembang, Muhammad Dicky Alghaffar mengatakan susu hanya disediakan pada daerah penghasil susu saja. Tak hanya itu, agar tidak menimbulkan masalah sampah dari kemasan susu tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arahan dari pusat memang tidak ada susu untuk MBG Palembang. Karena anggaran terbatas dan Palembang atau Sumsel bukan daerah penghasil susu. Selain itu ditakutkan menimbulkan sampah untuk susu kemasan," ujarnya Kamis (9/1/2025).
Dicky mengatakan karena tidak ada susu di menu MBG Palembang, maka susu bisa diganti dengan protein dari hewani.
"Karena susu tidak ada, maka kami akan mensubtitansikan atau mengganti susu dengan telur untuk pengganti proteinnya," ujarnya.
Menurut Dicky, meski program MBG di Palembang tidak ada susu tapi menu makanan yang disajikan ke para peserta didik sudah seimbang, karena sudah mencakupi karbonhidrat, protein hewani dan nabati, serat dari sayuran, dan buah yang mengadung kalsium, vitamin, dan mineral dari pisang atau semangka.
Sementara itu, ahli gizi dari Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Yenita mengatakan menu pada MBG sudah seimbang meski tak ada susu.
Kata dia, untuk mendapatkan menu seimbang pada satu hidangan yang disajikan harus ada unsur zat gizi penghasil tenaga dari karbohidrat seperti nasi atau kentang. Zat gizi pembangun yakni protein hewani dan nabati dan vitamin dan mineral seperti sayur dan buah.
"Jadi meski tidak ada susu dalam menu MBG, bisa diganti protein hewani asal memu yang disajikan kalorinnya terpenuhi dan gizi seimbang," ujarnya.
Program MBG ini menyasar anak dan remaja di tingkat TK hingga SMA. Untuk pemberian MBG ini telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan gramisasinya.
Jumlah kalori yang disajikan sudah seimbang untuk anak TK, SD dan SMP yang membedakannya hanya jumlah takaran yang disajikan untuk anak TK, SD dan SMP karena kalori untuk anak-anak dan remaja itu berbeda.
Yenita menyebut, untuk mencukupi kebutuhan kalori sehari pada tubuh dibutuhkan yakni makan pagi 30%, siang 30%, malam 30%, snack pukul 10.00 WIB 5%, snack pukul 16.00 5% dari nilai total kalori sehari.
"Prinsipnya adalah penerapan gizi seimbang pada menu MBG tersebut," katanya.
(csb/csb)