3 Mahot Didatangkan Tangani Konflik Gajah dan Warga di Tanggamus Lampung

Lampung

3 Mahot Didatangkan Tangani Konflik Gajah dan Warga di Tanggamus Lampung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Jumat, 03 Jan 2025 12:21 WIB
Ilustrasi gajah
Foto: Ilustrasi gajah (Getty Images/iStockphoto/Jakub Mazur)
Lampung -

Tim satgas penanganan konflik gajah liar di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung akan mendatangkan tiga mahot. Mereka akan diperbantukan mengusir kawanan gajah liar untuk kembali ke hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Seperti diketahui sebelumnya, seorang nenek berusia 63 tahun tewas setelah terinjak-injak hingga tubuhnya terpisah-pisah oleh kawanan gajah liar. Dalam waktu beberapa hari, kawanan gajah ini telah memasuki pemukiman warga di Blok 3 dan Blok 4 Register 39 Kecamatan Bandar Negeri Semoung.

Kapolres Tanggamus, AKBP Rivanda mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait telah memutuskan untuk mengusir kawanan gajah liar agar bisa kembali masuk ke dalam hutan TNBBS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil rapat kemarin bersama beberapa pihak yakni BKSDA, TNBBS, TNI serta Pemerintah Kabupaten Tanggamus disepakati akan menggiring gajah-gajah ini kembali ke dalam hutan," katanya, Jumat (3/1/2025).

"Kami mendatangkan 3 pawang atau mahot dari Kabupaten Pesisir Barat. Mereka akan membantu tim untuk melakukan penghalauan gajah-gajah ini agar tidak mendekat pemukiman warga," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Rivanda menjelaskan, masyarakat juga diminta untuk bekerja sama mengungsi terlebih dahulu ke tempat aman sehingga proses pengusiran gajah bisa berjalan tanpa kendala.

"Seluruh stakeholder telah sepakat untuk memberikan himbauan kepada masyarakat di areal pemukiman khususnya daerah yang akan dilewati jalur evakuasi gajah liar agar tidak melakukan hambatan sehingga tidak mengganggu proses evakuasi gajah liar. Maka kami meminta untuk mengungsi terlebih dahulu," jelas Rivanda.

Ia berharap konflik hewan dan masyarakat ini bisa segera usai agar tidak ada korban kembali seperti yang menimpa almarhumah Suarni.

"Semoga proses ini cepat selesai dengan aman agar tidak ada lagi korban jiwa dari masyarakat," tandasnya.




(dai/dai)


Hide Ads