Pemerintah Kota Lubuklinggau pun melakukan inspeksi mendadak (Sidak) karena adanya keluhan warga terkait sulitnya mendapatkan LPG 3 kilogram selama momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Lubuklinggau, Surya Darma mengatakan ia bersama pihak Disperindag, Pertamina, dan Polres Lubuklinggau langsung turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
"Untuk menanggapi keluhan masyarakat tersebut, kami melakukan sidak ini untuk mengetahui apakah benar itu merupakan laporan dari masyarakat atau dari oknum-oknum yang sengaja membuat kericuhan di masyarakat," katanya saat ditemui detikSumbagsel, Selasa (31/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surya menjelaskan dalam sidak tersebut, pihaknya sudah mengecek mulai dari pengisian, penyaluran, hingga di pangkalan semuanya masih normal.
"Kami sudah menuju lokasi tempat pengisian dan penyaluran gas LPG 3 kg untuk memastikan apakah ada masalah tersendat disana dan Alhamdulillah sampai di pengisian di Petanang ini baik-baik saja, tidak mengalami kendala. Saat sidak ke pangkalan pun kami tidak menemukan kendala," ungkapnya.
Surya membeberkan sejak tanggal 25 Desember 2024, ada penambahan alokasi lebih kurang 6% untuk seluruh alokasi yang ada di Kota Lubuklinggau.
"Bahkan untuk hari ini ada penambahan. Sebenarnya sampai hari ini pun gas 3 LPG kg ini masih tersedia, hanya saja ada oknum yang ekonominya menengah keatas dan beberapa pedagang yang sudah besar masih menggunakan gas 3 kg," jelasnya.
"Mungkin juga saat Nataru ini ada masyarakat kita yang merayakan itu agak berlebihan menggunakan gas 3 kg untuk memasak kue dan sebagainya. Makanya kemungkinan besar akibat inilah ada kekurangan gas 3 kg," tambahnya.
Surya pun mengimbau kepada para oknum tersebut agar menggunakan gas LPG 12 kg dan 5 kg non subsidi yang selalu tersedia setiap saat supaya stok gas LPG 3 kg tidak menjadi langka dan tepat sasaran.
Sales Branch Manager Pertamina Sub Rayon 5 Sumsel, Nanda Septiantoro mengatakan kelangkaan gas LPG 3 kg memang dipengaruhi oleh oknum-oknum yang seharusnya tidak boleh menggunakan gas subsidi namun masih membelinya sehingga tidak tepat sasaran.
"Untuk selanjutnya kami bekerjasama dengan Pemkot dan Polres Lubuklinggau untuk melakukan sidak ke Pangkalan dan sosialisasi ke UMKM serta laundry. Karena dari hasil pantauan kami di lapangan itu banyak usaha yang tidak berhak menggunakan gas 3 kg tapi masih menggunakannya. Contohnya, usaha laundry dan restoran-restoran yang besar," ujarnya.
"Sementara SPPBE ini sempat buka pada weekend, dan kalo distribusinya tidak ada kendala. Dari 4 agen yang disini itu semuanya menyalurkan alokasi hariannya ke masing-masing Pangkalan sehingga yang menyebabkan kelangkaan ini karena faktor tadi," tambahnya.
Nanda juga menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir karena akan ada penambahan stok gas LPG 3 kg di Kota Lubuklinggau untuk mengantisipasi adanya kelangkaan.
"Terkait isu kelangkaan di Kota Lubuklinggau ini kami sudah antisipasi yaitu pada tanggal 25, 30, 31 Desember 2024, itu sudah ada penambahan dengan total estimasi sekitar 9000 tabung lebih. Nanti pun pada 1 Januari 2025, kami sudah ada penambahan," ungkapnya.
(dai/dai)