Kenapa Orang Pingsan? Ini Penyebab, Gejala, Jenis hingga Pengobatannya

Kenapa Orang Pingsan? Ini Penyebab, Gejala, Jenis hingga Pengobatannya

Suki Nurhalim - detikSumbagsel
Rabu, 18 Des 2024 13:03 WIB
Kadispora Sungai Penuh pingsan usai ditetapkan menjadi tersangka korupsi pembangunan stadion mini
Kadispora Sungai Penuh pingsan/Foto: (Foto: Dok Kejari Sungai Penuh)
Palembang -

Pingsan atau sinkop adalah kondisi medis yang ditandai dengan kehilangan kesadaran dan kendali otot untuk sementara waktu. Berikut ini sederet penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya.

Saat ini sedang ramai pemberitaan soal Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sungai Penuh, Don Fitri Jaya yang pingsan usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari). Don menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan stadion mini.

Don diperiksa jaksa pada Senin (16/12/2024) sejak pukul 09.00 WIB dan pingsan di ruangan penyidik pada pukul 15.25 WIB. Dalam video yang beredar, Don yang masih memakai pakaian dinas harus dibawa tim medis masuk ke dalam ambulans.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Itu Pingsan?

Dalam ilmu kedokteran ada istilah sinkop, yang sering kita sebut pingsan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam situs resmi Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes diterangkan, sinkop terjadi karena penurunan sementara aliran darah yang mengalir ke otak.

Biasanya, sinkop berlangsung beberapa detik atau beberapa menit. Jika aliran darah kembali normal, kesadaran akan kembali dan penderita mungkin merasa sedikit bingung. Jadi, pingsan adalah kondisi medis yang ditandai dengan kehilangan kesadaran dan kendali otot untuk sementara waktu.

ADVERTISEMENT

Tanda utama sinkop adalah kehilangan kesadaran yang singkat, diikuti dengan pemulihan spontan. Namun sebelum pingsan, seseorang mungkin mengalami gejala-gejala awal seperti pusing hingga muntah. Beberapa orang juga melaporkan adanya sensasi 'berputar' sebelum kehilangan kesadaran.

Penyebab Pingsan

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan sinkop. Salah satunya adalah refleks vasovagal, di mana tekanan darah turun tajam karena respons sistem saraf otonom terhadap pemicu tertentu, seperti stres, nyeri, atau penglihatan darah. Penyebab lain meliputi gangguan irama jantung, masalah struktural jantung, gangguan pembuluh darah, tekanan darah rendah, masalah neurologis, dan efek samping obat tertentu.

Penyebab yang paling sering adalah adanya hipotensi ortostatik, yaitu terjadinya penurunan tekanan darah sistolik di atas 20mmHg atau tekanan diastolik turun lebih dari 10 mmHg pada posisi berdiri selama 3 menit. Ketika seseorang dalam posisi berdiri, sekitar 500-800cc darah akan berpindah ke perut dan tungkai bawah sehingga volume darah yang masuk ke dalam jantung berkurang.

Darah yang dipompakan jantung ke seluruh tubuh terutama otak akan berkurang. Karena kurangnya pasokan darah ke seluruh tubuh termasuk otak, oksigen pun akan berkurang, hal ini disebut dengan keadaan hipoksia.

Gejala Sinkop

Biasanya, pingsan disertai beberapa gejala yang dapat membantu untuk mengidentifikasi kondisi tersebut. Beberapa gejala umum saat pingsan antara lain:

  • Mual dan/atau muntah
  • Keringat dingin pada telapak tangan
  • Pusing
  • Pingsan
  • Perubahan penglihatan seperti melihat bintik-bintik atau penglihatan terowongan
  • Sakit kepala

Jenis Sinkop

1. Sinkop Vasovagal

Sinkop vasovagal adalah jenis pingsan yang paling umum terjadi. Sinkop ini terjadi ketika tubuh merespons berlebihan terhadap pemicu tertentu, seperti melihat darah, stres emosional yang berlebihan, dehidrasi, kecemasan, rasa sakit, atau kelaparan. Sinkop vasovagal biasanya tidak berbahaya.

2. Sinkop Postural

Sinkop postural atau hipotensi postural terjadi ketika perubahan posisi tubuh secara tiba-tiba, misalnya dari berbaring menjadi berdiri. Perubahan ini menyebabkan penurunan tekanan darah secara mendadak.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sinkop postural adalah penggunaan obat-obatan tertentu dan dehidrasi. Penderita sinkop postural biasanya mengalami penurunan tekanan darah sebesar setidaknya 20 mmHg (sistolik/angka atas) dan setidaknya 10 mmHg (diastolik/angka bawah) saat berdiri.

3. Sinkop Kardiak

Sinkop kardiak dapat terjadi jika Anda memiliki masalah pada jantung atau pembuluh darah yang mempengaruhi aliran darah ke otak. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sinkop kardiak antara lain Gangguan irama jantung (aritmia), hambatan aliran darah ke jantung karena kelainan struktur jantung (kardiomiopati hipertrofik), Penyumbatan pada pembuluh darah jantung (iskemia miokard), penyakit katup jantung, stenosis aorta (penyempitan pembuluh darah utama jantung), dan gagal jantung

4. Sinkop Neurologis

Sinkop neurologis dapat terjadi jika Anda memiliki kondisi neurologis seperti kejang, stroke, atau serangan iskemik sementara (TIA). Beberapa kondisi lain yang jarang menyebabkan sinkop neurologis antara lain migrain dan hidrosefalus tekanan normal.

Pengobatan Sinkop

Pengobatan sinkop tergantung pada penyebabnya dan hasil evaluasi serta tes yang dilakukan. Tujuan pengobatan adalah mencegah terjadinya episode sinkop. Beberapa pilihan pengobatan meliputi perubahan gaya hidup. Untuk orang yang mengalami dehidrasi, meningkatkan asupan garam dan air bisa membantu.

Bagi mereka yang tidak memiliki kondisi medis yang mendasari, dokter akan memberikan panduan khusus. Sedangkan untuk mereka yang memiliki kondisi medis, dokter akan memberikan obat antiaritmia untuk mengendalikan irama jantung.




(sun/des)


Hide Ads