Ramai-ramai Partai Bela Jokowi Usai Dipecat PDIP

Nasional

Ramai-ramai Partai Bela Jokowi Usai Dipecat PDIP

Firda Cynthia Anggrainy, Isal Mawardi - detikSumbagsel
Selasa, 17 Des 2024 10:50 WIB
Presiden ke-7 Joko Widodo ditemui di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (3/12/2024).
Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Jakarta -

PDI Perjuangan mengumumkan pemecatan Joko Widodo dari keanggotaan. Partai-partai lain menegaskan tak ingin ikut campur urusan rumah tangga partai banteng tersebut. Namun, sebagian partai siap menerima apabila Jokowi ingin bergabung.

Dilansir detikNews, pemecatan itu diberlakukan untuk Jokowi beserta anak dan menantunya, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution. PDIP mengeluarkan 3 surat keputusan terpisah yang ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum PDIP untuk mengumumkan secara resmi, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai di depan seluruh jajaran Ketua DPD Partai se-Indonesia. DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap Saudara Joko Widodo, Saudara Gibran Rakabuming Raka, dan Saudara Bobby Nasution serta 27 anggota lain yang kena pemecatan," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Golkar: Kenegarawanan Tak Usah Diragukan Lagi

Ditanya mengenai pemecatan tersebut, Waketum Golkar Adies Kadir mengaku enggan mencampuri urusan rumah tangga partai lain. Namun, dia mengingatkan bahwa Jokowi tetaplah seorang negarawan yang telah berkontribusi besar.

"Kalau kenegarawanan Pak Jokowi, sudah nggak usah diragukan lagi. Semua mantan presiden RI adalah negarawan," kata Adies, Senin (16/12/2024).

ADVERTISEMENT

Partai berlambang beringin itu juga siap menerima siapa saja apabila ingin bergabung, termasuk Jokowi.

"Kalau mau bergabung ke partai mana, terserah Pak Jokowi silakan tanya beliau. Dan saya selalu sampaikan, bahwa Partai Golkar terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung," lanjutnya.

NasDem: Orang yang Matang Posisi Politik

Sikap serupa juga ditunjukkan Partai NasDem. Politikus NasDem Bestari Baru mengatakan partainya siap menerima anggota baru asalkan sesuai persyaratan.

"Partai NasDem itu kan partai yang sangat terbuka dapat menerima siapa saja yang memenuhi kriteria tentunya persyaratan-persyaratan menjadi seorang kader," ujar politikus NasDem Bestari Barus kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

"Kalau NasDem itu kan syaratnya cukup mudah, usianya cukup, warga negara Indonesia, dan tidak tersangkut masalah hukum kan itu aja. Jadi hampir sama (dengan Jokowi), kriteria umur cukup, kemudian domisilinya di Indonesia, saya kira itu terpenuhi semua. Kalau untuk Pak Jokowi dan Mas Gibran itu (persyaratan) semua partai akan terpenuhi namun tentu sekelas Wakil Presiden aktif dan mantan Presiden tentu punya kalkulasi tersendiri," lanjutnya.

Namun, Bestari meyakini Jokowi maupun Gibran memiliki pertimbangan matang sebelum memutuskan bergabung lagi ke sebuah partai.

"Namun kalau menyangkut Pak Jokowi apalagi Pak Gibran yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden (Republik Indonesia) tentu mereka adalah orang-orang yang matang posisi politik yang tentu akan berhati-hati dalam mengambil sikap utamanya untuk berlabuh ke partai mana," jelasnya.

PKS: Jokowi Bukan Sosok Sembarangan

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan PKS menghormati keputusan PDIP dalam pemecatan nama-nama tersebut. Di sisi lain, dia juga menyinggung kontribusi Jokowi selama menjabat sebagai kepala daerah hingga presiden yang tidak bisa dinafikan begitu saja.

"Tapi Pak Jokowi dengan kontribusi presiden dua periode juga bukan sosok sembarangan," kata Mardani.

Dia berharap meskipun ada pemecatan ini, semua pihak dapat tetap menjaga kerukunan demi keberlangsungan negara. Mardani mengatakan PKS belum membahas apakah akan membuka peluang juga bagi Jokowi untuk bergabung.

"PKS setahu saya belum membahas masalah ini," ujarnya singkat.




(des/des)


Hide Ads