Tanggapan RSUD Siti Fatimah Soal Mahasiswa Koas Palembang Dianiaya

Sumatera Selatan

Tanggapan RSUD Siti Fatimah Soal Mahasiswa Koas Palembang Dianiaya

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 14 Des 2024 08:30 WIB
Koas di Palembang dianiaya, diduga karena masalah jadwal piket malam Natal dan tahun baru.
Koas di Palembang dianiaya, diduga karena masalah jadwal piket malam Natal dan tahun baru (Foto: Tangkapan layar video)
Palembang -

Mahasiswa koas Palembang, Sumatera Selatan, bernama Lutfi (22) menjadi korban penganiayaan. Kasus ini sudah dilaporkan korban ke polisi.

Diketahui, korban dan rekannya yang berseteru praktik di RSUD Siti Fatimah Az Zahra Sumsel. Terkait dengan kejadian itu, pihak rumah sakit pun angkat bicara.

Direktur RSUD Siti Fatimah Az-Zahra Sumsel, Syamsuddin Isaac Suryamanggala mengaku turut prihatin atas terjadinya insiden pemukulan mahasiswa profesi dokter fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan kekerasan apapun tidak dapat dibenarkan dan kami mengecam dengan tegas setiap bentuk kekerasan yang terjadi baik di dalam RSUD Siti Fatimah, maupun di luar RSUD Siti Fatimah," ujarnya dalam rilis yang diterima detikSumbagsel, Jumat (13/12/2024).

Kedua, mahasiswa profesi dokter tersebut pernah melaksanakan kegiatan pendidikan klinis sebagai dokter muda dan melaksanakan praktik di RSUD Siti Fatimah.

ADVERTISEMENT

Terkait pengaturan jadwal jaga mahasiswa selama praktik dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah mahasiswa profesi dokter yang telah disetujui dan ditandatangani oleh chief dan diserahkan ke koordinator pendidikan mahasiswa profesi dokter.

"Untuk pengaturan jadwal itu sudah berdasarkan hasil musyawarah mahasiswa profesi dokter yang telah disetujui dan ditandatangani oleh chief dan diserahkan ke koordinator pendidikan mahasiswa profesi dokter itu," katanya.

Ketiga, sebagai rumah sakit pendidikan, kata dia, RSUD Siti Fatimah menyiapkan fasilitas sarana prasarana yang dibutuhkan. Terhadap kejadian pemukulan mahasiswa profesi dokter yang terjadi di luar lingkungan RSUD Siti Fatimah Az-Zahra, dan bukan saat jam praktik mahasiswa profesi dokter tersebut.

"Pihak RSUD Siti Fatimah Az-Zahra tidak mengetahui adanya pertemuan antara mahasiswa profesi dokter dengan orang tua mahasiswa tersebut," ungkapnya.

RSUD Siti Fatimah Az-Zahra terus berusaha dan fokus pada segala upaya untuk memberikan dan meningkatkan pelayanan yang optimal kepada masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan fisi RSUD Siti Fatimah Az - Zahra menjadi Rumah Sakit Umum rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Pendidikan yang mampu mewujudkan pelayanan yang bermutu, profesional, efisien, dengan standar pelayanan kelas dunia.




(csb/csb)


Hide Ads