LRT Sumatera Selatan masih menerima subsidi untuk menunjang operasionalnya. Tahun ini kisarannya tak lebih dari Rp 200 miliar. Subsidi itu termasuk untuk pengoperasionalan feeder untuk menunjang peningkatan jumlah penumpang.
"Angka subsidi tahun ini untuk layanam perintis, perawatan dan layanan feeder belum keluar, tapi mungkin di bawah Rp 200 miliar," ujar Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) Rode Paulus, Selasa (10/12/2024).
LRT Sumsel disebutnya masih jadi angkutan perintis kereta api sehingga masih dibiayai pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengoperasian LRT Sumsel masih disubsidi karena masih kereta api perintis. Tapi, karena kami sudah menjadi badan layanan umum (BLU), jadi kami di-challenge untuk bisa memanfaatkan aset-aset, bisa untuk advertising, sewa dan lainnya untuk menambah pendapatan di luar tiket," ujarnya
Dia menyebut, selama ini pendapatan LRT Sumsel hanya melalui tiket. Pendapatan itu jauh dari harapan untuk menutupi biaya operasional, perawatan dan lainnya.
Tahun ini, pihaknya telah mengupayakan mendapat kontrak kerja sama. Di antaranya dengan salah satu perusahaan air minum kemasan senilai Rp 1 miliar. Kemudian sewa tenant di stasiun, advertising di berbagai titik strategis, dan lainnya.
"Pendapatan lain-lain itu kita harapkan nantinya bisa mengurangi subsidi. Jadi, pengoperasian dan perawatan sudah mulai dikombinasikan (dari biaya subsidi dan pendapatan). Di masa mendatang, kita juga berharap subsidi LRT Sumsel berkurang dan bisa mandiri," ungkapnya.
Untuk tahun ini, LRT Sumsel menargetkan 4,3 juta penumpang. Hingga 3 Desember, jumlahnya sudah mencapai 3.947.617 penumpang. Angka itu belum melebihi capaian 2023 sebanyak 4.082.702 penumpang.
Angka rata-rata harian penumpang pada tahun ini naik signifikan menjadi 11.679 penumpang. Terbanyak saat weekend 13.185 penumpang dan weekday 11.082 penumpang. Angka rata-rata harian tahun lalu hanya 11.185 prnumpang.
Dari data yang disampaikan BPKARSS, jumlah penumpang LRT Sumsel pada 2018 hanya 927.432 penumpang. Tahun berikutnya naik menjadi 2.619.159 penumpang, 2020 turun karena terjadi pandemi Covid-19 hanya 1.053.637 penumpang, 2021 naik 1.599.133 penumpang, 2022 naik 3.087.735 penumpang dan 2023 naik 4.082.702 penumpang.
(csb/csb)