Bayi Meninggal Diduga Tertukar, Pihak RS Fasilitasi Orang Tua Tes DNA

Jabodetabek

Bayi Meninggal Diduga Tertukar, Pihak RS Fasilitasi Orang Tua Tes DNA

Indra Komara - detikSumbagsel
Selasa, 10 Des 2024 14:21 WIB
Ilustrasi Bayi Achondroplasia
Foto: iStock
Jakarta -

Seorang bayi di Jakarta meninggal dunia setelah dilahirkan. Namun, orang tuanya curiga bayi tersebut tertukar. Setelah bertemu dengan pihak rumah sakit, orang tua bayi tersebut akan difasilitasi untuk tes DNA.

Dikutip detikNews dari Antara, kasus ini awalnya viral lewat penuturan ayah bayi tersebut, MR (27). MR menduga bayinya tertukar dalam kondisi meninggal dunia sehari setelah dilahirkan.

Kronologi Menurut Orang Tua

Mulanya istri MR mengalami kontraksi pada 15 September 2024 dan dibawa ke klinik di Cilincing, Jakarta Utara. Karena air ketubannya sudah kering, sang istri dirujuk ke rumah sakti di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian sang istri menjalani proses persalinan pada 16 September 2024. Namun, menurut keterangan MR, dia dan keluarganya tidak diperkenankan melihat kondisi sang bayi karena masih dalam perawatan intensif.

"Itu bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun, seluruh badan anggota tubuhnya pun tidak diperlihatkan sama saya sama istri saya. Saya cuma datang dipanggil untuk mengazankan bayi tersebut," jelas MR.

ADVERTISEMENT

Lalu pada sore harinya, MR diberitahukan bahwa bayinya dalam kondisi kritis. Dia pun diminta menandatangani dokumen agar bayinya mendapat pemasangan oksigen tambahan. Kemudian keesokan harinya, MR mendapat informasi bahwa bayinya sudah meninggal dunia.

MR menerima tubuh bayinya yang sudah dikafani dan diminta pihak rumah sakit untuk segera memakamkan bayinya. MR pun memakamkannya di TPU kawasan Cilincing.

Akan tetapi, sang istri meminta makam tersebut dibongkar sehari setelahnya. Pihak TPU pun memberikan izin untuk membongkar makam. Di situ, MR dan sang istri mengaku mendapati kondisi jasad bayi berbeda dengan catatan medis yang mereka terima.

MR menuturkan ciri-ciri bayi yang dimakamkan itu memiliki panjang antara 60-80 cm. Padahal dari catatan medis, bayinya hanya memiliki panjang 47 cm.

"Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari," kata MR.

MR pun kembali mendatangi pihak rumah sakit untuk mendapat kejelasan. Sempat ada dua kali mediasi, tetapi belum menemukan titik terang. MR pun memutuskan untuk mengangkat kasus ini ke publik hingga viral tiga bulan kemudian.

Penjelasan Pihak Rumah Sakit

Pihak rumah sakit yang bersangkutan yakni RS Islam Jakarta Cempaka Putih menyatakan sudah ada mediasi dengan pihak orang tua bayi pada Senin (9/12). Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih Jack Pradono Handojo menyebut pihak rumah sakit akan memfasilitasi tes DNA.

"Alhamdulillah hari ini telah terjadi pertemuan dan kesepakatan dalam suasana yang penuh kekeluargaan dan intinya kami dari Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih akan memfasilitasi proses pemeriksaan tes DNA untuk menguak kebenaran," ungkap Jack Pradono dalam keterangan tertulisnya, dilihat detikNews pada Selasa (10/12/2024).

Dia menambahkan bahwa pihak rumah sakit juga akan menanggung biaya pemeriksaan di laboratorium. Dia berharap langkah ini dapat menjadi awal yang baik.

"Akan menanggung biaya yang diperlukan di laboratorium yang dipilih semoga hal ini bisa menjadi jalan kebaikan untuk kita semua," katanya.

Dalam unggahan tersebut juga tampak MR hadir. Dia menyampaikan permohonan maaf terkait viralnya cerita mengenai dugaan bayi yang tertukar.

"Hari ini 9 Desember telah dilakukan mediasi yang di mana saya dan istri akan difasilitasi tes DNA saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," ujar MR.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads