3 Kasus Ular Masuk Rumah di Lubuklinggau dalam Sehari, Dipicu Musim Hujan

Sumatera Selatan

3 Kasus Ular Masuk Rumah di Lubuklinggau dalam Sehari, Dipicu Musim Hujan

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Selasa, 10 Des 2024 09:30 WIB
Proses evakuasi ular masuk rumah warga di Lubuklinggau
Foto: Proses evakuasi ular masuk rumah warga di Lubuklinggau (Dok. Dinas Pemadam Kebakaran Lubuklinggau)
Lubuklinggau -

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lubuklinggau menerima tiga laporan kasus ular masuk ke rumah warga dalam kurun satu hari. Hal ini dipicu karena musim hujan yang melanda Kota Lubuklinggau.

Danru Regu I Damkar Lubuklinggau, Adri Mardiansyah mengatakan tiga laporan tersebut berasal dari daerah Kelurahan Batu Urip, Cereme Taba dan Taba Koji pada Senin (9/12/2024) di waktu yang sama yaitu sekitar pukul 10.00 WIB.

"Laporan yang masuk itu ada ular jenis kobra, sanca dan ular berbisa, yang disebut warga dengan nama jenis piting. Yang kobra itu di Cereme Taba, yang jenis sanca di Taba Koji, dan yang jenis piting di Batu Urip," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (9/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adri menjelaskan dari tiga laporan yang masuk secara bersamaan tersebut, pihak damkar hanya berhasil mengevakuasi satu laporan di Kelurahan Batu Urip yaitu ular jenis piting.

"Cuma satu laporan ular yang berhasil kita evakuasi yaitu di rumah warga di daerah Batu Urip yang jenis piting. Panjang ularnya 1 meter dan dia masuk ke bawah tempat tidur dimana ada anak bayi di kamar itu. Pas pemilik rumah panik dan langsung menelepon petugas damkar, kita langsung kesana dan berhasil kita evakuasi," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk dua laporan ular kobra dan sanca masuk rumah warga, Adri mengungkapkan pihak damkar tidak menemukan keberadaan ular tersebut setelah dilakukan penyisiran.

"Di daerah Cereme Taba itu sudah kita lakukan penyisiran tapi tidak ketemu ularnya. Sama halnya di daerah Taba Koji yang ular sanca masuk ke dalam rumah. Disana itu ularnya tidak ditemukan dan kemungkinan dia masuk ke dalam pipa paralon jadi menyulitkan tim dalam proses evakuasi," ungkapnya.

Adri mengungkapkan meningkatnya kasus ular masuk ke dalam rumah warga ini lantaran sudah masuknya musim hujan di daerah Lubuklinggau.

"Sekarang kan musim hujan, dari 4 hari kemarin kan belum hujan-hujan, terus hari ini hujan ya positif ular itu keluar. Jadi kami mengimbau kepada masyarakat agar di musim hujan seperti ini agar waspada kemunculan ular," ucapnya.

Adri juga mengimbau agar masyarakat untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah serta menutup tempat pembuangan air karena sebagian besar ular yang berhasil dievakuasi dari rumah warga diperkirakan masuk dari siring yang tidak ditutup.

"Kemungkinan kalau musim hujan ini ular masuk dari situ (siring). Kemudian rumahnya yang di bawah lemarinya banyak sampah dan ada gudang kosong yang tidak dibersihkan itu jadi tempat masuknya ular," imbaunya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads