Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, meminta maaf atas upayanya memberlakukan darurat militer. Dia memastikan tak ada deklarasi darurat militer lagi.
Sementara, dilansir AFP, Minggu (8/12/2024), polisi telah menangkap mantan Menteri Pertahanan yang bertanggung jawab atas operasi darurat militer dan Menteri Dalam Negeri telah mengundurkan diri. Ketiganya diselidiki atas tuduhan pemberontakan.
"Yoon, pelaku utama di balik pemberontakan dan kudeta militer yang menghancurkan tatanan konstitusional Korea Selatan, harus segera mengundurkan diri atau dimakzulkan tanpa penundaan," kata Lee Jae-myung, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat (DP), dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Upaya pemakzulan Presiden Yoon telah dilakukan, namun gagal karena partai penguasa menolak pemungutan suara. Butuh 200 suara dari 300 anggota parlemen. Partai penguasa yang menaungi Yoon, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), melakukan aksi boikot. Partai oposisi akan mencoba melakukan pemakzulan lagi.