Permintaan Maaf Presiden Korsel Usai Geger Pengumuman Darurat Militer

Internasional

Permintaan Maaf Presiden Korsel Usai Geger Pengumuman Darurat Militer

Tim detikcom - detikSumbagsel
Senin, 09 Des 2024 05:34 WIB
Seoul -

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, meminta maaf atas upayanya memberlakukan darurat militer. Dia memastikan tak ada deklarasi darurat militer lagi.

Sementara, dilansir AFP, Minggu (8/12/2024), polisi telah menangkap mantan Menteri Pertahanan yang bertanggung jawab atas operasi darurat militer dan Menteri Dalam Negeri telah mengundurkan diri. Ketiganya diselidiki atas tuduhan pemberontakan.

"Yoon, pelaku utama di balik pemberontakan dan kudeta militer yang menghancurkan tatanan konstitusional Korea Selatan, harus segera mengundurkan diri atau dimakzulkan tanpa penundaan," kata Lee Jae-myung, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat (DP), dilansir detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GA general view shows lawmakers in the voting chamber during the plenary session for the impeachment vote of President Yoon Suk Yeol at the National Assembly in Seoul on December 7, 2024. South Korean lawmakers started voting on December 7 on a motion to impeach President Yoon Suk Yeol over his short-lived declaration of martial law, even after most ruling party MPs boycotted, a live TV feed showed. (Photo by JEON HEON-KYUN / POOL / AFP)Suasana parlemen Korsel Foto: AFP/JEON HEON-KYUN

Upaya pemakzulan Presiden Yoon telah dilakukan, namun gagal karena partai penguasa menolak pemungutan suara. Butuh 200 suara dari 300 anggota parlemen. Partai penguasa yang menaungi Yoon, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), melakukan aksi boikot. Partai oposisi akan mencoba melakukan pemakzulan lagi.

(trw/trw)


Hide Ads