Akhir-akhir ini, ketamin dilaporkan banyak disalahgunakan oleh generasi muda terutama genZ. Obat ini biasa dimanfaatkan sebagai pereda nyeri saat proses pembuatan tato.
Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berencana mengajukan ketamin sebagai bagian dari golongan narkotika. Hal ini karena banyaknya penyalahgunaan ketamin dalam lingkungan masyarakat. Lantas seperti apa ketamin itu? berikut penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Ketamin?
Dilansir dari laman Kemenkes, ketamin merupakan salah satu jenis obat anastesi yang biasanya diberikan kepada pasien hang akan menjalani suatu prosedur medis, seperti pembedahan atau operasi. Obat ini memiliki nama dagang terkenal yaitu Ketalar yang diperkenalkan oleh Domino dan Carsen pada tahun 1965.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obat ini tidak boleh sembarang dibeli atau digunakan. Sebab, ketamin memiliki banyak efek di sepanjang sistem saraf pusat. Oleh karena itu, obat ini hanya dapat digunakan di rumah sakit dan dalam pengawasan dokter.
Ketamin berbentuk larutan tidak berwarna yang memiliki sifat agak asam dan sensitif terhadap cahaya dan udara. Namun, ada juga ketamin yang berbentuk pil atau bubuk.
Efek Ketamin
Masih dari sumber yang sama, ketamin memberikan efek samping bagi para penggunanya terutama jika digunakan berlebihan tanpa pengawasan dokter. Berikut beberapa efek penggunaan ketamin:
- Mimpi buruk
- Halusinasi
- Muncul gerakan yang tanpa disadari, seperti mengunyah, menelan, tremor dan kejang
- Tekanan darah dan denyut jantung meningkat
- Rigiditas atau kaku otot dan sendi
- Hipertemia
- Koma
- Kesulitan bernafas
- Tinja berwarna terang
- Reaksi alergi (ruam kulit, gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, dan lidah
Dosis Ketamin
Dokter akan memberikan ketamin sebagai suntikan melalui pembuluh darah (intravena/IV) atay ke dalam otot (intramuskular/IM). Dokter akan memberikan dosis yang berbeda tergantung usia, berat badan pasien, dan jalur suntikan yang akan digunakan.
1. Dosis ketamin Orang Dewasa dan Anak-anak Usia Lebih Kurang 16 Tahun
- Induksi anastesi secara intravena (IV): dosis awal berkisar antara 1-4,5 mg/kgBB. Rata-rata dosis yang diperlukan untuk menghasilkan efek anestesi selama 5-10 menit adalah 2mg/kgBB.
- Induksi anastesi secara intramuskular (IM): dosis awal berkisar antara 6,5-13mg/kgBB. Biasanya menghasilkan efek anastesi selama 12-25 menit pada prosedur pembedahan. Dosis rendah 4mg/kgBB dapat digunakan untuk prosedur kesehatan lain yang tidak menyebabkan rasa sakit.
- Pemeliharaan: dosis pemeliharaan harus sesuai dengan kebutuhan anastesi pasien
2. Dosis Ketamin Anak-anak
- Ketentuan dosis ketamin untuk anak dibawah 16 tahun belum diketahui. Untuk itu, perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga medis.
Nah, itulah informasi mengenai ketamin. Semoga bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Wulandari, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)