China Sulap Gurun Jadi Hutan, Butuh Berapa Lama?

Internasional

China Sulap Gurun Jadi Hutan, Butuh Berapa Lama?

Fahri Zulfikar - detikSumbagsel
Jumat, 06 Des 2024 18:00 WIB
Peta penghijauan di Gurun Taklamakan, China
Peta penghijauan di Gurun Taklamakan, China/Foto: China's National Forestry and Grassland Data Center
Palembang -

Tak ada yang tak mungkin! Seperti China yang bisa menyulap gurun kering dan panas menjadi hutan.

Dikutip detikEdu, China memiliki salah satu gurun terbesar di dunia, yaitu Gurun Taklamakan. Gurun yang kering dan hangat itu dijadikan proyek Tembok Hijau Raksasa atau Great Green Wall selama puluhan tahun.

Itu merupakan terobosan dari China, menanami gurun dengan berbagai tanaman yang kemudian dikenal sebagai Great Green Wall. Proyek penghijauan itu dilakukan karena letak dan sifat Gurun Taklamakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Gurun Taklamakan merupakan yang terbesar di China dan memiliki sifat pergeseran pasir terbesar di dunia. Jika tidak dicegah, maka badainya bisa merusak infrastruktur lokal di wilayah yang dekat dengan Taklamakan, bahkan bisa mencapai Beijing. Padahal gurun tersebut terletak di wilayah barat laut Xinjiang.

Proyek Tembok Hijau Raksasa Dimulai

Dikutip Times of India, proyek itu diluncurkan pada 1978. Proyek itu memiliki tujuan awal mencegah dampak yang diakibatkan iklim gurun yang ekstrem, dengan menanam pohon. Selama bertahun-tahun, lebih dari 30 juta hektare ditanami pohon dan mengubah gurun yang semula kering dan penuh pasir, menjadi hijau.

ADVERTISEMENT

Proyek itu telah melibatkan eksperimen selama puluhan tahun dengan berbagai spesies pohon dan tanaman untuk menentukan mana yang paling kuat. Menurut laporan terbaru, kini 'jalur hijau' yang telah dibuat selama 46 tahun di Taklamakan, telah membentang sepanjang 3.050 km dengan tanaman terakhir yang ditanam ada di wilayah Yutian, tepi selatan gurun.

Pemerintah China tak hanya mencegah dampak pergeseran pasir dengan pohon, melainkan juga dengan teknologi pemblokiran pasir berbasis tenaga surya, sebagaimana dikutip South China Morning Post, Kamis (5/12/2024). Meski begitu, penghijauan belum berakhir. Pemerintah China berencana memulihkan hutan poplar di tepi utara gurun dengan menyalurkan air banjir.

Pemerintah China juga berupaya membangun jaringan hutan baru untuk melindungi lahan pertanian dan kebun buah-buahan di tepi barat gurun tersebut.

Perjuangan China Belum Berakhir

Penanaman pohon akan terus dilakukan China karena dampak dari gurun masih menjadi masalah yang menakutkan. Berdasarkan data, 26,8 persen dari total lahan di negara itu masih diklasifikasikan sebagai lahan kosong.

"Tiongkok akan terus menanam tanaman dan pepohonan di sepanjang tepi Sungai Taklamakan untuk memastikan 'penggurunan' tetap terkendali," kata Zhu Lidong, seorang pejabat kehutanan Xinjiang, yang dikutip Reuters, Kamis (5/12/2024).

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikEdu dengan judul Tanam Pohon Selama 46 Tahun, China Sulap Gurun Kering & Panas Jadi Hutan.




(sun/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads