Sunhaji Penjual Es Teh Bakul Maafkan Gus Miftah, Ngaku Tak Sakit Hati

Regional

Sunhaji Penjual Es Teh Bakul Maafkan Gus Miftah, Ngaku Tak Sakit Hati

Eko Susanto - detikSumbagsel
Rabu, 04 Des 2024 14:00 WIB
Momen akrab Gus Miftah dan Sunhaji saat bertemu di Magelang, Rabu (4/12/2024).
Gus Miftah meminta maaf langsung ke Sunhaji penjual es teh (Foto: dok Camat Grabag)
Palembang -

Sunhaji (38), penjual es teh yang viral diolok-olok oleh Gus Miftah buka suara. Sunhaji mengaku tak sakit hati dan sudah memaafkan Gus Miftah.

Hal itu ia sampaikan usai ditemui Gus Miftah secara langsung di rumahnya di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

"Saya sudah memaafkan," katanya saat ditemui di rumahnya, Rabu (4/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunhaji mengaku tak mempersoalkan terkait apa yang menimpanya. Dia merasa tak sakit hati atas umpatan Gus Miftah.

"Saya dan Gus Miftah tidak punya masalah apa-apa. Tidak ada sakit hati," ujarnya sambil berkaca-kaca.

ADVERTISEMENT

Gus Miftah diketahui datang secara langsung ke rumah Sunhaji sekitar pukul 07.15 WIB. Kedatangan Gus Miftah disambut oleh Sunhaji dan keluarganya.

Dalam pertemuan itu Gus Miftah duduk bersama Sunhaji dan merangkulnya. Di sana, dia meminta maaf kepada Sunhaji dan menyampaikan bahwa maksudnya hanya ingin bercanda.

"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya," kata Gus Miftah dalam pertemuan itu.

Sebagaimana diketahui kejadian tersebut dialami saat acara selawatan di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11). Ketika itu, ia tengah menawarkan dagangan es teh kepada jemaah selawatan.

Dalam potongan video viral yang dilihat detikJateng dari 20Detik, terlihat awalnya Gus Miftah bertanya kepada pria penjual es teh itu.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah.




(mud/mud)


Hide Ads