Kericuhan yang terjadi di kantor Camat Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) saat pemindahan kotak suara pada Rabu (27/11) malam diduga karena salah paham antara oknum timses paslon Bupati Muratara. Hal itu diungkapkan Camat Rawas Ilir, Husain.
Husain menjelaskan, kericuhan tersebut tidak ada sangkut paut dengan permasalahan Pilkada Muratara, melainkan karena kesalahpahaman.
"Itu tidak menyangkut masalah pilkada. Jadi saat itu ada rombongan yang ikut mengantar kotak suara dari Desa Pauh ke kantor camat. Tiba-tiba ada rombongan lain yang menghalang-halangi mobil yang mengangkut kotak suara itu," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (28/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian pas sudah datang ke sini (kantor camat) rombongan yang dari Pauh itu bertanya 'kenapa kalian di sini ramai-ramai' kepada rombongan yang menghalangi tadi. Mungkin karena nadanya salah jadi tersinggung sehingga terjadilah kericuhan itu," tambahnya.
Husain mengatakan selain salah paham, kericuhan tersebut diduga karena ada masalah pribadi dari kedua rombongan tersebut. Mereka juga merupakan salah satu pendukung paslon Bupati Muratara.
"Itu masalah pribadi, salah tanggap istilahnya. Biasalah cara sesama pendukung, tapi saya belum tahu yang ribut itu dari pendukung paslon nomor urut berapa saja," ungkapnya.
Husain menjelaskan terdapat dua orang yang terluka akibat kericuhan tersebut hingga satu orang harus dilarikan ke puskesmas akibat luka di bagian kepala.
"Karena keributan itu dari dua pihak sama-sama ada yang terluka. Yang terluka itu ada dua orang yang saya tahu, satunya sudah pulang ke rumah dan satunya lagi dibawa ke puskesmas," ujarnya.
Saat ini, kata dia, kondisi di lokasi sudah aman serta kotak suara dan kantor Camat Rawas Ilir tidak mengalami kerusakan.
"Sekarang sudah aman semua. Kotak suara aman terkendali dan kantor juga tidak rusak," ungkapnya.
Sebelumnya, kericuhan terjadi di kantor Camat Rawas Ilir, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (27/11) sekitar pukul 22.00 WIB, saat pemindahan kotak surat suara. Akibatnya, satu orang dilaporkan kritis karena diserang menggunakan senjata tajam.
Salah satu warga bernama Deni mengungkapkan akibat kericuhan itu, ada satu orang mengalami luka parah di bagian belakang kepala akibat diserang menggunakan senjata tajam jenis parang.
"Jumlah korban belum tahu tapi sekarang lagi ramai di kantor camat. Ada satu orang dibacok pakai parang di bagian kepala, sekarang sudah dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk," ungkapnya.
(csb/csb)