Ketua KPU Ogan Komering Ulu (OKU) Rahmad Hidayat angkat bicara terkait aksi walk out paslon 01 Yudi Purna Nugraha-Yenny Elita saat debat kedua. Rahmad memastikan pelaksanaan debat tersebut sudah sesuai aturan.
Debat kedua pemilihan bupati dan wakil bupati OKU ini berlangsung di Hotel The Zuri Palembang, Minggu (17/11/2024) malam. Namun, paslon 01 Yudi Purna Nugraha-Yenny Elita memilih walk out usai menyampaikan visi misi.
"Kami memfasilitasi maksimal 30 orang untuk setiap paslon, termasuk pasangan calon, istri atau suami, ketua, dan sekretaris tim pemenangan. Selain itu, tamu undangan Forkopimda dan komisioner KPU kabupaten lain juga hadir," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rahmad menambahkan bahwa kursi roundtable untuk tamu istimewa sudah diatur. Sementara pendukung lainnya duduk di kursi teater.
"Secara teknis, pelaksanaan sudah sesuai. Namun mungkin ada persepsi yang salah terkait pengaturan tempat duduk, seperti sisi kanan terlihat lebih ramai dibandingkan sisi kiri," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan pendataan ulang melalui EO terhadap pendukung paslon 02 melalui barcode ID card yang dimiliki. Sebelum debat dimulai pun, para pendukung dicek melalui ID card-nya dan nama sudah sesuai pemiliknya. Termasuk jumlah para pendukung paslon 02.
"Sudah saya konfirmasi ke EO untuk mengecek kehadiran melalui barcode, hasilnya sudah sama dan sesuai. Di luar kehendak kami jika ada hal-hal yang dianggap keliru mungkin karena sisi tempat duduk di bagian kanan lebih ramai dari sisi kiri," ungkapnya.
Dia menilai, kursi yang penuh di sisi kanan (di belakang paslon 02) disebutnya diisi oleh para pendamping para pimpinan Forkopimda. Hal itu disebutnya spontanitas dari mereka yang hadir.
"Itu spontanitas saja dari mereka yang hadir. Misalkam saja masing-masing Forkopimda membawa lima pendamping, mereka mau duduk dimana tidak kita atur tergantung masing-masing individu. Kursi itu merupakan tempat duduk tambahan di luar 30 pendukung tadi," katanya.
Debat awalnya berjalan lancar hingga segmen pertama. Namun, paslon 02 memutuskan meninggalkan ruangan dengan alasan ketidakadilan pelaksanaan debat. Debat kemudian dilanjutkan hingga penyampaian visi misi paslon 02 tanpa diikuti paslon 01 yang walk out.
"Kami menghormati keputusan pasangan calon nomor urut 01 yang meninggalkan ruangan. Karena itu, debat hanya berlangsung satu segmen, dan ini merupakan debat terakhir yang kami fasilitasi," jelasnya.
Dia menyebut, KPU mengambil keputusan untuk menghentikan debat setelah memberi kesempatan paslon 02 menyampaikan visi misi yang merupakan segmen satu debat publik.
"Karena paslon 01 sudah meninggalkan ruang debat, ya mau tidak mau kami ambil keputusan habis di segmen satu saja. Kami tetap memberikan kesempatan 02 untuk menyampaikan visi misi saja dari total empat segmen yang seharusnya digelar," katanya.
Rahmad menegaskan tak akan ada lagi debat berikutnya karena KPU OKU telah memutuskan dua kali debat. Meskipun KPU diperbolehkan melakukan maksimal tiga kali debat.
"Kami tak akan melakukan debat paslon kembali, sudah cukup karena kami hanya memfasilitasi debat dua kali meskipun maksimal boleh dua kali atau (minimal) satu kali. Debat ini yang terakhir, tak ada debat lanjutan," terangnya.
(mud/mud)