Kopi menjadi komoditi penyumbang pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan (Sumsel). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) luas lahan perkebunan kopi di Sumsel berada di peringkat pertama, produksinya mencapai 212,4 ribu ton atau 26,7 persen produksi nasional.
Bank Sumsel Babel sebagai perbankan daerah terus mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kopi. Selain itu, Bank Sumsel Babel juga ingin mewujudkan pemerataan ekonomi dari pelosok pedesaan di Sumsel dan di kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Bank Sumsel Babel Ahmad Syamsudin mengatakan komoditas kopi menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi di Sumsel. Perbankan daerah turut berperan dalam meningkatkan pengembangan UMKM Kopi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kinerja Bank Sumsel Babel tumbuh positif sebanyak 30 persen," katanya ditemui usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (15/11/2024).
Menurutnya, eksistensi kopi masih terjaga positif karena didukung peran pemerintah daerah yang konsisten mendorong perbankan untuk optimal dalam menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khususnya di sektor perkebunan dan pertanian.
Dari data BPS, wilayah di Sumsel yang menghasilkan kopi di antaranya dari kabupaten dan pedesaan di Semendo Muara Enim, Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), dan Empat Lawang.
"Pj Gubernur Sumsel meminta kami untuk terus sinergi dalam mewujudkan kontribusi perbankan menjaga pertumbuhan ekonomi wilayah lewat penyaluran KUR agar bisa mencetak UMKM baru dan menciptakan lapangan kerja,"katanya.
Kata Syamsudin, selain pertanian dan perkebunan yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Sumsel berasal dari pertambangan seperti batu bara dan minyak.
Sementara, sambungnya, untuk Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Bangka Belitung pertumbuhan ekonominya di sokong oleh pertambangan seperti timah dan juga perairan yakni perikanan serta UMKM karena Babel adalah kepulauan.
"Di Babel itu kan kepulauan jadi akses keuangan Bank Sumsel Babel berasal dari perikanan. Lalu dari sisi kopi, Babel itu lebih mengonsumsi. Jadi, di sana banyak kedai kopi," ujarnya.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan perbankan daerah bertanggung jawab terhadap pemerataan ekonomi hingga pedesaan dan wilayah pelosok. Apalagi perbankan daerah berperan sebagai mesin untuk meningkatkan ekonomi.
"Peran Bank Sumsel Babel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi selaras dengan pembangunan di Sumsel Babel. Melalui evaluasi RUPS diharapkan perbankan daerah bisa menjalin kerja sama ekonomi antarkabupaten/kota, dari perkotaan sampai ke pedesaan lebih baik lagi," ujarnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Bangka Belitung (Babel) Sugito menuturkan evaluasi untuk Babel harus fokus di sektor pertumbuhan ekonomi, karena jika dibandingkan Sumsel, ekonomi Babel masih di bawah.
"Babel masih di satu koma sekian. Kita harap ini (setelah RUPSLB) bisa menopang kinerja dan pertumbuhan ekonomi," katanya.
(csb/csb)