Misteri King Cobra Terpecahkan Setelah 188 Tahun Berlalu

Internasional

Misteri King Cobra Terpecahkan Setelah 188 Tahun Berlalu

Fino Yurio Kristo - detikSumbagsel
Senin, 11 Nov 2024 21:00 WIB
Ular king cobra
Ular king cobra/Foto: Freepik/kuritafsheen77
Palembang -

Ular kobra raja atau king cobra tentu saja tak asing di telinga. Sebab, king cobra merupakan ular berbisa terpanjang di dunia.

Dikutip detikInet, ular kobra raja hanya diwakili satu spesies yakni Ophiophagus hannah selama 188 tahun. Namun, spesies yang tersebar luas itu menunjukkan perbedaan besar dalam warna tubuh dan karakteristik fisik lain di berbagai wilayah, sehingga membuat para ilmuwan mempertanyakan apakah mereka spesies tunggal.

Melalui penelitian pada 2021, para ilmuwan mengonfirmasi perbedaan genetik antara populasi ular kobra raja. Berdasarkan penelitian itu, ilmuwan membandingkan perbedaan fisik spesimen museum dan mengidentifikasi empat spesies terpisah, yaitu ular kobra raja utara (O. hannah), ular kobra raja Sunda (Ophiophagus bungarus), ular kobra raja Ghats Barat (Ophiophagus kaalinga), dan ular kobra raja Luzon (Ophiophagus salvatana). Temuan tersebut dipublikasikan di European Journal of Taxonomy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa seperti menciptakan sejarah," kata penulis studi Gowri Shankar Pogiri, Direktur Kalinga Centre for Rainforest Ecology yang dikutip detikInet dari Live Science.

King kobra hidup di lingkungan lembap, termasuk hutan terbuka dan rawa bakau lebat, dari India utara hingga China selatan dan di seluruh Asia Tenggara. Penampilan mereka bervariasi dalam warna tubuh, pola, dan ukuran.

ADVERTISEMENT

Pada studi tahun 2021, analisis DNA mengidentifikasi empat garis keturunan genetik berbeda. Studi baru mengamati perbedaan fisik 153 spesimen museum. Analisis tubuh, termasuk pola warna, lebar tubuh, dan gigi membuat peneliti mengidentifikasi empat spesies yang sesuai dengan garis keturunan genetik yang ditemukan di studi 2021.

Ular kobra raja utara (O. hannah) tersebar luas di seluruh sub-Himalaya, India timur, Myanmar, dan Indochina, dan meluas hingga semenanjung Thailand. Ular kobra dewasa dihiasi pita kuning bertepi gelap dan memiliki antara 18 dan 21 gigi.

Ular kobra raja Sunda (O. bungarus) hidup di Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di Sunda Besar, termasuk Sumatera, Kalimantan, dan Jawa di Indonesia, serta di Mindoro di Filipina. Individu besar spesies ini biasanya tidak memiliki pita atau memiliki pita sempit dan pucat dengan tepi gelap di sepanjang tubuh.

Ular kobra raja Ghats Barat (O. kaalinga) terbatas di Ghats Barat di Semenanjung India. Spesies ini berbeda dari O. bungarus karena tidak memiliki tepi gelap di sekitar pita pucat di tubuhnya.

Seperti O. kaalinga, ular kobra raja Luzon (O. salvatana) mendiami Luzon, pulau di Filipina. Ular ini memiliki pita tubuh pucat yang sangat bersudut dibandingkan pita pada tiga spesies lain.

Ular kobra raja termasuk ular paling berbisa dan melepaskan racun dosis besar dalam satu gigitan, dapat membunuh manusia dalam 15 menit. Studi baru bisa menjadi langkah pertama mengembangkan antibisa lebih baik.

Pogiri yakin ada lebih banyak spesies ular kobra raja yang belum ditemukan. Terutama di area yang tidak menjadi bagian dari penelitian itu.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di detikInet dengan judul Misteri 188 Tahun King Cobra Terpecahkan, Terkait Indonesia.




(sun/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads