Serangan ke Bangunan Berbendera Palestina di Balik Bentrok Amsterdam

Internasional

Serangan ke Bangunan Berbendera Palestina di Balik Bentrok Amsterdam

Novi Christiastuti - detikSumbagsel
Sabtu, 09 Nov 2024 16:00 WIB
Ibu Kota Belanda, Amsterdam, dihebohkan aksi keributan antara pendukung klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv dengan suporter klub sepak bola lokal.
Bentrokan supporter bola Israel di Amsterdam. Foto: Reuters
Amsterdam -

Bentrokan terjadi di Amsterdam, Belanda usai pertandingan sepakbola Liga Eropa pada Kamis (7/11). Sedikitnya 5 warga Israel terluka dalam bentrok tersebut. Diduga sebelum bentrok terjadi, supporter klub bola Israel lebih dulu memicu keributan dengan menyerang rumah berbendera Palestina.

Dikutip detikNews dari AFP, bentrok terjadi setelah pertandingan antara Ajax Amsterdam dan Maccabi Tel Aviv di Johan Cruyff Arena. Ajax memimpin di babak pertama dengan skor 3-0 dan mendulang kemenangan di akhir pertandingan dengan skor 5-0.

62 Orang Ditangkap

Akibat bentrokan itu, dilaporkan sebanyak 5 warga mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Sementara itu, kepolisian setempat menangkap 62 orang yang diduga menjadi provokator kerusuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejumlah laporan soal kejadian tadi malam di Amsterdam beredar di media sosial. Sejauh ini diketahui bahwa lima orang telah dibawa ke rumah sakit, dan sebanyak 62 orang telah ditangkap," ungkap Kepolisian Amsterdam, Jumat (8/11/2024) waktu setempat.

Respons PM Belanda dan Israel

Kejadian ini ditanggapi baik oleh Perdana Menteri (PM) Belanda Dick Shcoof maupun PM Israel Benjamin Netanyahu. Dick Shcoof mengatakan bentrokan ini merupakan bentuk anti-Semitisme. Dia pun berjanji akan menindak tegas para pelaku.

ADVERTISEMENT

"Itu serangan anti-Semitisme yang mengerikan. Kami tidak akan mentoleransinya. Kami akan mengadili para pelakunya," ungkap Schoof dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024).

Senada, Wali Kota Amsterdam Femke Halsema mengatakan kotanya telah dirusak parah oleh kelompok anti-Semitisme yang penuh kebencian. Halsema menyebut terdapat geng-geng yang sengaja menyasar penggemar Maccabi Tel Aviv dari Israel. Diperkirakan ada 30 ribu penggemar Maccabi Tel Aviv yang datang ke Amsterdam.

"Ini adalah ledakan anti-semitisme yang saya harap tidak akan pernah terjadi lagi," tegas Halsema.

Sementara itu, Netanyahu mengambil langkah cepat dengan mengirimkan dua pesawat untuk mengevakuasi warganya yang terdampak kerusuhan tersebut. Dia menuntut agar pemerintah Belanda menindak tegas dalang kerusuhan.

"Perdana Menteri Netanyahu memandang insiden mengerikan ini dengan sangat serius, dan menuntut pemerintah Belanda dan pasukan keamanannya mengambil tindakan tegas dan cepat terhadap para perusuh, dan menjamin keselamatan warga negara kami," jelas Netanyahu dalam rilis resmi Kantor PM Israel.

Diawali Serangan ke Rumah Berbendera Palestina

Laporan lain menyebutkan bahwa kerusuhan justru berawal dari aksi supporter Maccabi Tel Aviv. Salah satu anggota dewan Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, menyatakan kepada AFP bahwa sejumlah hooligan Maccabi menyerang orang-orang yang mendukung Palestina, ditandai dengan adanya bendera Palestina di rumah mereka.

"Mereka mulai menyerang rumah-rumah warga di Amsterdam yang memasang bendera Palestina, jadi dari situlah kekerasan dimulai," ungkap Veldhuyzen.

Menurutnya, kejadian itu berlangsung pada Rabu (6/11). Akibat serangan itu, kata Veldhuyzen, warga Amsterdam pendukung Palestina pun memobilisasi diri pada Kamis (7/11) sebagai bentuk perlawanan atas serangan hooligan Maccabi.

Salah seorang warga, Mo Kotesh, juga membenarkan penyerangan ke tempat-tempat berbendera Palestina pada Rabu itu. Menurut kesaksiannya, supporter klub bola Israel menyerang warga secara acak di jalan hingga mencopot bendera Palestina dari salah satu bangunan.

Kepala Kepolisian Amsterdam Peter Holla menyebutkan adanya pembakaran bendera Palestina oleh supporter Maccabi Tel Aviv. Awal kericuhan itu terjadi 24 jam sebelum pertandingan Ajax Amsterdam versus Maccabi Tel Aviv.

"Bendera Palestina dibakar di area Dam (Square)," sebut Holla, merujuk pada alun-alun pusat kota Amsterdam.




(des/des)


Hide Ads