Akses jalan penghubung dua desa di Muara Enim, Sumatera Selatan, yakni Desa Sri Tanjung, dan Desa Tanjung Raya, yang sempat tertutup longsor sudah bisa dilalui. Jalan itu tertutup sekitar 14 jam.
"Lebih kurang pukul 15.00 WIB akses jalan yang terkena longsor sudah selesai dibersihkan dengan satu unit alat berat dan bisa dilalui kendaraan," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Muara Enim Mashuri, Jumat (8/11/2024).
Dia mengatakan longsor di jalan poros Semende Darat Tengah, dan Semende Darat Ulu, terjadi pukul 01.00 WIB. Longsor itu imbas curah hujan tinggi yang terjadi sejak Kamis (7/11) sore di Muara Enim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Longsoran tanah menutup jalan sepanjang 20 meter dengan ketinggian 5 meter. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.
Sebelum bisa dilalui, pengendara yang ingin melintas terpaksa melewati jalan lain. Beberapa pengendara terpaksa putar balik. Hal itu membuat jarak dan waktu tempuh cukup lama karena harus memutar.
"Saat belum selesai pembersihan, masyarakat dan pengendara memakai jalan alternatif dari Desa Sri Tanjung, dan -Muara Tenang. Karena memutar, waktu tempuhnya sekitar 10-15 menit," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, tanah longsor terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan. Material tanah, batu, dan pepohonan menutup akses jalan penghubung dua desa di Kecamatan Semende Darat Tengah.
Peristiwa longsor itu terjadi pada Jumat (8/11/2024) dini hari, imbas hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut.
Akses jalan yang sempat tertutup kini sudah bisa dilalui setelah alat berat dikerahkan di lokasi.
(csb/csb)