Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sriwijaya (Unsri), Ogan Ilir, Sumatera Selatan, membentuk Unit Anti Pelecehan di kampus. Hal itu menyusul maraknya kasus pelecehan yang terjadi lingkungan kampus khususnya di organisasi.
Departemen Eksternal BEM Unsri, Malikra Akbar, menyatakan bahwa banyak korban yang mengalami stigma negatif baik dari lingkungan kampus maupun masyarakat umum.
"Para korban ini berhak mendapatkan perlindungan dan dukungan, namun kenyataannya banyak yang merasa terasing," katanya kepada wartawan, Kamis (31/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malikra menanggapi masalah ini, aliansi BEM Unsri telah membentuk Unit Anti Pelecehan (UAP). Unit ini bertujuan untuk mewadahi laporan dari korban pelecehan seksual, mengumpulkan tuntutan, serta memberikan perlindungan kepada mereka.
"UAP terdiri dari mahasiswi dari 10 fakultas yang ada di Unsri. Ini merupakan langkah nyata dalam memberikan wadah pelaporan bagi kasus kekerasan seksual," katanya.
UAP berkomitmen untuk mengawal setiap kasus pelecehan seksual yang dilaporkan hingga pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Dalam rangka mendukung tujuan tersebut, UAP telah menyusun beberapa tuntutan yang akan diajukan kepada Rektorat Unsri, antara lain:
1. Sanksi Tegas. Memberikan sanksi tegas dan setimpal kepada pelaku pelecehan seksual, termasuk drop out bagi mahasiswa dan pencabutan hak-hak bagi dosen dan tenaga kependidikan.
2. Dukungan Satgas PPKS. Mengaktifkan dan mendukung penuh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsri dalam menjalankan tugasnya sesuai peraturan yang berlaku.
3. Penanganan Kasus Transparan. Memastikan penanganan kasus dilakukan secara tuntas dan transparan.
4. Perlindungan Korban. Memberikan perlindungan dan memenuhi kebutuhan secara menyeluruh bagi korban pelecehan seksual.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsri, Radiyati Umi Partan, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menurunkan tim untuk melakukan investigasi terhadap kasus-kasus yang dilaporkan.
"Kami berkomitmen untuk menanggapi masalah ini dengan serius dan akan menurunkan tim investigasi supaya masalahnya bisa clear," tegasnya.
(dai/dai)