Seorang warga di Magelang dilaporkan tinggal bersama belasan bangkai kucing. Aktivis hewan juga menemukan belasan kucing tak terurus dalam rumah warga tersebut.
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang mengungkap adanya kasus penimbunan kucing tersebut. Kasus itu diunggah di akun Instagram JAAN @jakartaanimalaidnetwork.
Dalam unggahannya yang dilihat detikJateng pada Selasa (29/10/2024), JAAN memperlihatkan proses evakuasi kucing-kucing itu dari sebuah gubuk yang juga dijadikan tempat tinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana, kucing-kucing itu terlihat berada di kandang kecil yang disusun di dalam gubuk tersebut. Aktivis JAAN juga memperlihatkan bangkai kucing yang masih berada di dalam gubuk itu.
"Minggu lalu kami mendapat informasi tentang kasus penimbunan kucing di Magelang. Penimbun tersebut memiliki 42 ekor kucing namun tidak memiliki biaya untuk merawatnya. Dia diusir dari tempat tinggalnya karena bau bangkai, kotoran, dan lain-lain yang tidak dapat ditolerir oleh para tetangga. Kemudian dia pindah ke sebuah tempat kecil dengan 17 kucing yang tersisa.
Penimbunnya bahkan menyimpan sisa-sisa yang telah mati beberapa bulan yang lalu. Kucing-kucing yang tersisa dibawa ke klinik dokter hewan karena kami tidak tahu ke mana lagi harus membawa mereka dan mereka semua membutuhkan perawatan medis," tulis JAAN dalam unggahannya.
Aktivis JAAN, Mustika mengatakan, proses evakuasi kucing itu terjadi pada 9 Oktober lalu. Awalnya menerima laporan adanya orang yang menelantarkan atau tidak bisa memberi makan kucing.
Kucing ini milik seorang ibu yang kos di daerah Kluyon, Kelurahan Kramat Utara, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
"Ketika saya sampai mencium bau nggak enak, kayak bangkai kering. Nah, akhirnya saya diizinkan yang punya rumah buka dari jendela," kata Mustika saat dihubungi detikJateng, Selasa (29/10/2024).
"Saya masuk tanpa ada pemiliknya (kucing). Di situ bau nggak karuan, kondisi kucing-kucingnya kondisinya seperti itu (tidak sehat)," kata Mustika.
Kucing-kucing tersebut berada di kandang dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian, semua kucing dievakuasi dibawa menuju klinik hewan.
"Jumlah kucing 17 ekor yang masih hidup. Terus yang mati tidak dikuburkan sampai kering di dalam rumah sekitar 17 ekor," ujarnya.
"Ibu ini (pemilik kucing) posisinya suka, mau menyelamatkan kucing, tapi pada intinya tidak punya kemampuan. Jadi, kita katakan dia holder," kata dia.
Saat ini, dirinya juga kebingungan untuk merawat kucing-kucing tersebut karena biaya perawatan dan pemulihan yang cukup besar. Dia mempersilakan jika ada yang ingin mengadopsi kucing dipersilakan.
"Kami membuka donasi untuk kucing-kucing itu. Sekarang kucing-kucing itu posisinya masih di Magelang dan dari kucing-kucing itu sempat ada bakteri sehingga tidak bisa evakuasi ke Jakarta," ujarnya.
(mud/mud)