Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi segera menindaklanjuti kematian gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang mati membusuk di kawasan hutan konsesi di Tanjabbar, Jambi. BKSDA akan mengambil sampel gajah itu demi memastikan kematian hewan herbivora itu.
"Saat ini kita belum bisa pastikan atas kematian gajah ini, karena tim di lokasi belum ada laporan yang kita terima. Namun untuk sementara tim sudah mengambil sampel untuk analisis lanjut," kata Humas BKSDA Jambi, Zuhratus kepada detikSumbagsel, Rabu (23/10/2024).
Ia menjelaskan gajah sumatera berkelamin jantan itu ditemukan mati di kawasan hutan konsesi perusahaan sawit di Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Gajah ini diperkirakan sudah mati satu minggu lalu, hingga kondisi tubuh sudah tak utuh.
Tim BKSDA telah berada di lokasi tempat ditemukannya gajah mati tersebut. Berdasarkan laporan tim di lapangan, gading dan belalai gajah itu tidak ditemukan di lokasi.
"Kami juga menunggu laporan tim (soal gading dan belalai gajah)," kata dia.
Zuhratus menyebutkan, di sekitar lokasi gajah sumatera yang ditemukan mati itu sudah diberikan police line. Hal ini untuk mengamankan lokasi tersebut agar pihaknya bisa melakukan penyelidikan dalam memastikan penyebab kematian gajah itu. Nantinya, tim akan mengubur bangkai gajah itu setelah sampel gajah ini diambil.
"Bangkai gajah akan dikuburkan setelah semua proses pengambilan sampel dan beberapa analisis selesai dilakukan," ucap Zuhratus.
(dai/dai)