MotoGP 2024 memasuki seri ke-18 yang akan digelar di Sirkuit Buriram Thailand pada 27 Oktober. Lalu bergeser ke Sirkuit Sepang Malaysia dalam seri berikutnya.
Sirkuit Sepang menyimpan sejarah kelam dalam perjalanan MotoGP. Masih melekat dalam ingatan, terjadi kecelakaan maut dalam seri ke-17 MotoGP 2011 yang digelar 23 Oktober tahun itu, atau tepat 13 tahun yang lalu.
Kecelakaan maut tersebut merenggut nyawa pebalap Honda, Marco Simoncelli. Bendera merah pun dikibarkan, dan balapan yang baru berjalan tidak dilanjutkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu merupakan momen di mana MotoGP kehilangan pebalap eksentrik dan pemberani dari Italia. Kala itu, usianya belum genap 25 tahun.
Dikutip detikOto dari laman resmi MotoGP dan sejumlah catatan lain, kecelakaan yang merenggut nyawa Simoncelli terjadi saat balapan baru memasuki putaran kedua. Simoncelli yang sedang berduel dengan Valentino Rossi dan Collin Edwards kehilangan keseimbangan hingga akhirnya tersungkur.
Nahasnya, Simoncelli jatuh persis di depan motor Edwards dan Rossi yang tengah melaju cukup kencang. Tubuhnya sempat terhantam motor dan helmnya terlepas dari kepala. Simoncelli sempat hilang kesadaran sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Ketika Simoncelli dinyatakan tewas, Rossi merupakan salah satu pebalap yang paling terpukul. Bahkan, sejumlah kamera berhasil memotret kesedihan The Doctor. Karuan saja, Rossi dan Simoncelli merupakan teman dekat. Mereka disebut-sebut punya kesamaan pada sejumlah hal.
Rossi Kenang Simoncelli
Beberapa tahun lalu, Rossi kembali bicara mengenai rasa sedihnya usai ditinggal Simoncelli. Waktu itu, Rossi mengaku belum bisa move on dari tragedi mengerikan di Sepang itu.
"Saya tidak akan pernah lupa bagaimana saat-saat setelah balapan di Malaysia yang menjadi salah satu momen terburuk dalam hidup saya. Segera setelah balapan, saya kembali ke motorhome bersama Uccio dan rekan-rekan. Saya merasa putus asa saat itu," ujar Rossi mengenang Simoncelli, dikutip dari Motorsport (9/1/2022).
"Itu adalah salah satu momen di mana Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan untuk melanjutkan hidup. Dan meskipun sudah begitu lama, sayangnya itu adalah perasaan yang tidak akan pernah saya lupakan," tambahnya.
![]() |
Nomor 58 Dipensiunkan dari MotoGP
Dikutip detikSport, tidak akan ada lagi yang memakai nomor 58 di MotoGP. Pihak penyelenggara secara resmi memensiunkan nomor 58 sebagai penghormatan untuk mendiang Marco Simoncelli.
Nomor 58 sudah dipakai Simoncelli sejak tahun 2003 ketika dia turun di kelas 125cc. Nomor tersebut terus ia pakai sampai naik kelas berkompetisi di MotoGP.
Hanya Loris Capirossi yang pernah memakai nomor tersebut di balapan terakhirnya di Valencia tahun 2011. Itu juga sebagai penghormatan untuk Simoncelli.
Nomor 58 secara resmi dipensiunkan dari kelas premier. Dalam sebuah seremoni sederhana jelang MotoGP San Marino di Misano --yang resminya memiliki nama Misano World Circuit Marco Simoncelli-- yang juga dihadiri oleh ayah Simoncelli, Paolo Simoncelli, Dorna mengumumkan keputusan tersebut.
"Hari ini kami katakan kepada ayah Marco, Paolo, bahwa mulai sekarang nomor ini menjadi milik keluarga Simoncelli. Tidak ada yang akan memakainya, kecuali mereka memutuskan bahwa seseorang bisa memakai nomor ini," ujar CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta seperti dikutip dari Crash pada 2016.
Nomor 58 menjadi nomor kelima yang dipensiunkan dari MotoGP. Nomor 48 dan 74 masing-masing dipensiunkan untuk menghormati Shoya Tomizawa dan Daijiro Kato yang juga meninggal di lintasan balap. Sementara nomor 34 dan 65 dipensiunkan sebagai pengakuan terhadap kontribusi Kevin Schwantz dan Loris Capirossi.
(sun/mud)