Sebanyak 1.200 Hewan Penular Rabies (HPR) yang ada di Kota Lubuklinggau diberi vaksin rabies. Namun, pemberian vaksin ini belum mencapai target yang ditetapkan sebanyak 2.800 vaksin.
Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Lubuklinggau, Ardi mengatakan, pemberian vaksinasi tersebut sudah dilaksanakan selama 12 hari dari Senin (23/9) sampai Jumat (4/10) dengan target HPRnya yakniu kucing, anjing dan monyet.
"Pelaksanaannya 12 hari di 72 kelurahan. Ditambah hari Minggu (6/10) kita adakan juga di TOS (Taman Olahraga Silampari) untuk warga yang hewan peliharaannya belum kebagian saat vaksinasi massal kemarin dan banyak warga yang antusias datang kesana," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (7/10/2024).
Ardi menjelaskan dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut, terdapat 4 tim, satu tim berisi 7 orang dan setiap tim melakukan kegiatan vaksinasi di 2 Kecamatan. Meskipun sudah dibagi beberapa tim, Ardi mengaku pihaknya belum maksimal dalam melakukan proses vaksinasi massal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama pelaksanaan itu, meskipun sudah dibagi timnya tapi terkadang ada kendala seperti pemilik hewan tidak berada di tempat atau di rumah. Bahkan ada juga hewan yang dibiarkan pemiliknya liar atau tidak diikat sehingga petugas kesulitan melakukan vaksinasi," ujarnya.
Akibatnya, sambung Ardi, target dari vaksinasi HPR massal tersebut tidak berjalan maksimal dan hanya 1.200 hewan yang baru di vaksin, sedangkan jumlah HPR yang ada di Kota Lubuklinggau diperkirakan sebanyak 2.800.
"Sebenernya belum mencapai target, sekitar 50% untuk tahun ini. Untuk mencapai target itu kita mengimbau kepada masyarakat bahwa kita tetap buka tiap hari di Puskeswan Taba Pingin. Jadi bagi teman-teman yang terlewat saat vaksin massal bisa dibawa HPRnya ke puskeswan dan ini tidak dipungut biaya," ungkapnya.
Selama proses vaksinasi massal tersebut, Ardi mengungkapkan tidak menemukan hewan yang terjangkit rabies. Namun, pihaknya tetap memantau bila adanya hewan yang terjangkit.
"Syukurnya tidak ada temuan, kalau bisa jangan sampai ada kasus rabies di Kota Lubuklinggau. Karena itu masih kami pantau terus hewan-hewan di Lubuklinggau ini karena vaksin itu bagusnya setahun sekali biar aman, jadi tetap kita pantai yang sudah divaksin maupun yang belum sama sekali," ujarnya.
Kata Ardi, setiap hewan yang sudah divaksin akan diberikan tanda sehingga pihaknya bisa memantau hewan mana saja yang belum divaksin.
"Kita kasih tanda, kita ada catatan dan kartu vaksin. Misalnya ada anjing yang sudah vaksin itu kita buatkan kartu dan pas tahun depan vaksin massal lagi, kita tinggal cek kartunya apakah anjing tersebut sudah vaksin tahun kemarin apa belum. Itu berlaku untuk yang dipelihara atau pun yang luar," jelasnya.
(csb/csb)