Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuasin Erwin Ibrahim kembali mengingatkan dan mewanti-wanti soal netralitas aparatur sipil negara (ASN) yang harus dijaga saat proses demokrasi berlangsung. Bahkan, dia menegaskan ASN untuk tidak berpose dengan jari karena bisa dianggap memberi dukungan.
Kata Erwin, keberadaan ASN pada acara yang dihadiri paslon bisa terindikasi memberikan dukungan. Dia juga meminta para ASN untuk tidak pose jari karena juga bisa dipersepsikan memberi dukungan.
"Bahkan hal sederhana seperti pose dengan jari dengan nomor urut paslon pun untuk saat ini dilarang bagi para ASN," katanya, Kamsi (26/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan itu saja, hal yang krusial juga saat ini adalah undangan peringatan hari-hari besar keagamaan maupun nasional yang diselenggarakan di masyarakat, namun dihadiri pasangan calon peserta pilkada.
"Hari-hari belakangan yang paling sering adalah peringatan Maulid Nabi, secara esensinya kegiatan tersebut bukan kampanye, tetapi jika terdapat paslon atau secara nyata disponsori oleh salah satu paslon, saya mengimbau untuk berhati-hati jika hadir pada acara seperti itu" ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada ASN yang tidak netral. Jika pun ada, pihaknya akan memberi sanksi tegas sesuai peraturan yang ada.
"Kami akan menindak tegas jika ada ASN yang terbukti tidak netral" katanya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat dari berbagai elemen untuk menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Partisipasi masyarakat juga diharapkan bisa meningkat dibandingkan Pemilu yang lalu.
"Ayo semua guru, tenaga medis, petani, nelayan dan semua elemen kita jaga pilkada di Kabupaten Banyuasin agar dapat berjalan dengan lancar dan damai, jangan sampai gontok-gontokan, karena kita semua bersaudara" ungkapnya.
(csb/csb)