Kesaksian Kurdi Dengar Klakson Tak Henti Sebelum 4 Orang Tewas Tertabrak KA

Regional

Kesaksian Kurdi Dengar Klakson Tak Henti Sebelum 4 Orang Tewas Tertabrak KA

Irvan Maulana - detikSumbagsel
Selasa, 24 Sep 2024 14:30 WIB
Lokasi kecelakaan kereta api yang tewaskan 4 orang di Karawang
Lokasi empat warga tewas tertabrak kereta di Karawang. Foto: Irvan Maulana/detikJabar
Karawang -

Warga Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dihebohkan oleh tewasnya 4 orang akibat tertemper kereta api pada Minggu (22/9). Salah satu warga bernama Kurdi mengaku mendengar bunyi klakson terus-menerus yang tak biasa sebelum kejadian nahas tersebut.

Awalnya, Kurdi beraktivitas seperti biasa di kediamannya ketika terdengar klakson kereta. Karena tinggal tak jauh dari rel, Kurdi terbiasa mendengar suara kereta melintas. Namun, kali ini dia merasa suara klakson kereta lebih berisik daripada biasanya saat itu.

"Sebenarnya ada dua kereta papasan, cuma saya merasa aneh kenapa berisik banget suara klakson kereta, nggak seperti biasanya. Saya keluar ke belakang rumah, ternyata ada anak dan ibu-ibu tersambar kereta. Satu lagi seorang kakek, tapi itu di seberang," papar Kurdi kepada detikJabar, Senin (23/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Empat orang tewas dalam kejadian tersebut. Tiga di antaranya merupakan satu keluarga, terdiri atas ibu dan dua anak. Kemudian satu orang lagi awalnya hendak menolong korban sebelum kereta lewat, tetapi akhirnya dia ikut tertabrak.

Adapun keempat korban yakni MA (7), TA (9), Anita Andini (37), dan Sahaman (65). Salah satu korban anak bahkan sempat tersangkut di depan lokomotif hingga terbawa ke stasiun terdekat. Kapolsek Kota Baru Iptu Suherlan menyebut keempat korban telah diautopsi dan dimakamkan di TPU dekat rumah mereka.

ADVERTISEMENT

"Korban dari kemarin sudah dilakukan identifikasi dan selesai menjalani autopsi. Hari ini semuanya sudah dikebumikan," kata Suherlan, Senin (22/9/2024).

Sebelum kejadian, menurut Suherlan, para korban tengah beraktivitas di sekitar rel kereta. Lalu datang kereta dari timur menuju Jakarta. Para korban tidak menyadari bahwa dari arah sebaliknya juga datang Kereta Api Fajar Utama dari Jakarta menuju Cirebon.

Saat ini, pihak kepolisian dan pemerintah desa setempat berupaya melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak beraktivitas terlalu dekat dengan rel kereta.

"Sebenarnya jalur kereta ini kan dilindungi, tapi mungkin masyarakat belum paham. Sehingga kita bersama pemerintah desa setempat juga berupaya mensosialisasikan kembali atas bahanyanya menyeberang di rel kereta, apalagi dilakukan dengan sembarangan," pungkasnya.




(des/des)


Hide Ads