Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan (Sumsel) telah menetapkan nomor urut paslon Gubernur/Wakil Gubernur. Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) nomor urut 1, Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (ERA) 2, dan Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati) 3.
Seusai pengundian mereka mendapat kesempatan menyampaikan sambutan. Herman Deru dalam kesempatan itu mendapat kesempata pertama. Dia mengajak seluruh paslon dalam pilkada nanti berkompetisi secara sehat.
"Kepada seluruh Paslon, marilah mulai saat ini kita berkompetisi dengan sehat sesuai adat yang berlaku di Sumsel dan Indonesia. Mudah-mudahan siapapun yang dapat predikat sebagai pemenang akan didukung semua masyarakat Sumsel," ujar Gubernur Sumsel periode 2018-2023, Senin (23/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pengundian nomor urut itu, menjadi pertemuan perdana di publik bagi Herman Deru dan Mawardi Yahya. Meski keduanya saling tegur sapa di dalam gedung KPU, setelahnya hanya saling lirik saat para pendukung melakukan yel-yel dukungan.
Seusai pengundian, Herman Deru tak banyak menyampaikan kata-kata saat dibincangi. Namun, dia mengaku cukup senang dapat nomor urut 1. Menurutnya, nomor urut itu sesuai harapan.
"Dapat nomor 1 kembali lagi BG 1 (pelat kendaraan gubernur). Semoga menang," ungkapnya.
Diketahui, saat dirinya maju Pilgub Sumsel berpasangan dengan Mawardi Yahya pada 2018 lalu juga mendapat nomor urut yang sama.
Sementara paslon nomor urut 2 Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia juga mengajak seluruh pihak ikut menyukseskan Pilkada Sumsel dengan cara riang gembira agar berjalan dengan aman, tentram dan tertib. Soal nomor urut dia mengaku jika nomor itu adalah angka favorit.
"Alhamdulillah dapat nomor urut 2, ini angka kesenangan kami. InsyaAllah nomor 2 bisa menjadi Gubernur/Wagub Sumsel," ujar Wali Kota Palembang dua periode 2003-2013.
Saat diwawancarai, Eddy mengaku punya sejumlah program di berbagai bidang, termasuk pembenahan yang akan dilakukan. Di antaranya sektor pendidikan, infrastruktur dan lainnya. Bahkan, dia berani mundur jika 2 tahun tak bisa memberantas pungli di sektor pendidikan.
"Sistem pendidikan kita amburadul. Untuk masuk SMAN harus keluarkan uang belasan sampai puluhan juta, sudah transaksional. Akan saya berantas habis sistem ini, 2 tahun tak bisa selesai saya berhenti jadi gubernur," tegasnya.
Dia juga akan membangun Cyber Park di area rencana Kantor Gubernur Sumsel di Keramasan, Kertapati, Kota Palembang. Artinya, pembangunan kantor yang diinisiasi gubernur sebelumnya akan dibatalkan.
"Kalau saya jadi gubernur, pembangunan kantor gubernur saya batalkan. Tidak dipindahkan, tetap di kantor saat ini. Lalu, lokasi itu kita bangun Cyber Park atau Taman Digital lengkap dengan infrastruktur untuk pelatihan entrepreneur, wifi kecepatan tinggi, UMKM dan sebagainya untuk Gen Z," katanya.
Selain itu, dia juga akan memberi anggaran khusus untuk desa Rp 100 juta-Rp120 juta, meningkatkan pemberdayaan UMKM dan sebagainya.
"Terakhir, saya tak akan memanfaatkan jabatan dan kekuasaan untuk menempatkan anak, keponakan dan keluarga untuk di posisi pemerintahan dan perusahaan daerah," ungkapnya.
Sementara paslon nomor urut 3, Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati (Matahati) mengaku cukup senang mendapat nomor urut 3. Dia menilai angka itu sebagai yang terbesar dibandingkan 1 atau 2.
"Angka 3 itu kan yang terbesar di antara 1 atau 2, jadi ini pertanda jika suara yang bakal kami raih juga akan besar," ujar Wagub Sumsel periode 2018-2023 ini.
Mawardi menambahkan, ada tanggung jawab besar yang harus dilakukan demi memajukan Sumsel ke depannya sehingga dia memilih ikut bersaing di Pilkada Sumsel dengan pasangannya Anita yang merupakan Ketua DPRD Sumsel 2019-2024.
"Ada tanggung jawab besar ke depan bagaimana saya bersama Ibu Anita ingin memajukan Sumsel dan siap mengembalikan kejayaan Sumsel dengan program-program yang kami siapkan," katanya.
Terakhir, Matahati juga ingin menyukseskan program-program presiden/wapres terpilih di Sumsel.
"Bagaimanapun juga Pemda adalah perwakilan pemerintah pusat untuk menyukseskan program Prabowo," kata eks Ketua TPD Prabowo-Gibran Sumsel ini.
(csb/csb)