Tim gabungan penanganan konflik harimau Sumatera di Lampung Barat memasang kamera trap. Pemasangan ini untuk mengidentifikasi harimau yang menewaskan seorang petani.
Humas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Decis Maroba mengatakan saat ini tim masih terus bergerak melakukan penyisiran.
"Tim gabungan langsung bergerak menyisir lokasi dan memasang kamera trap, tujuan untuk mengidentifikasi pergerakan harimau tersebut. Ada 4 unit kamera yang kita pasang," katanya, Senin (23/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Decis juga menyampaikan pihak TNBBS telah memberikan bantuan untuk keluarga korban Karim Yulianto.
"Sudah, Penyerahan dana Bela Sungkawa kepada keluarga korban Karim Yulianto oleh Kepala BPTN II bersama Kepala SPTN III dengan didampingi Camat Suoh dan Peratin Suka Marga," ucapnya.
Karim Yulianto (46) ditemukan tewas di kebunnya di Kecamatan Suoh, Lampung Barat. Petani ini meregang nyawa setelah diserang seekor harimau Sumatera pada Sabtu (21/9/2023) malam.
Pada saat ditemukan, tubuhnya sudah tidak utuh. Polisi menyatakan kaki kanan serta tempurung kepala belakang korban hilang.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan Karim sebelumnya dinyatakan hilang setelah pamit untuk berkebun.
"Tadi malam (sabtu) ditemukan warga seorang petani meninggal dunia di kebunnya yang berada di kawasan hutan TNBBS. Dari hasil pemeriksaan dilokasi kejadian serta luka-luka yang dialami, korban atas nama Karim meninggal dunia setelah diserang oleh seekor harimau," katanya, Minggu (22/9/2024).
"Karim ini sebelumnya dinyatakan hilang oleh pihak keluarga, dia berpamitan ke kebun. Dugaan sementara korban meninggal dunia diperkirakan selama 14 jam," lanjutnya.
(dai/dai)