Puasa ayyamul bidh dilakukan setiap bulan-bulan Islam pada tanggal pertanggah yakni 13, 14, dan 15. Pelaksanaannya sama seperti puasa yang lain yakni dengan dimulai dari niat, sahur hingga berbuka.
Berdasarkan kalender Hijriah pemerintah Indonesia, September sejalan dengan bulan Rabiul Awwal. Tanggal 1 Rabiul Awwal jatuh pada Kamis, 5 September 2024. Sehingga pertengah bulannya bertepatan dengan 17, 18, 19 September 2024 atau setelah perayaan Maulid Nabi 2024.
Berikut ini penjelasan mengenai bacaan niat puasa ayyamul bidh 17, 18, dan 19 September 2024 bagi yang ingin menjalankannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Dalam Islam niat menjadi pembeda antara satu ibadah dengan lainnya. Bisa juga dijadikan sebagai tujuan seseorang dalam melakukan ibadah. Apakah dilakukan karena Allah SWT atau tujuan tertentu. Hal ini harus jelas supaya ibadah yang dijalankan sesuai keinginan.
Aturan niat berlaku untuk semua jenis ibadah baik wajib maupun sunah. Termasuk menjalankan puasa ayyamul bidh. Inilah niat puasa ayyamul bidh pada tanggal 17, 18 dan 19 September 2024:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab-Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ."
Waktu Membaca Niat Puasa Ayyamul Bidh
Pembacaan niat puasa ayyamul bidh bisa diucapkan dalam hati ataupun secara lisan. Niat ini dibaca pada waktu malam hari hingga sebelum terbitnya fajar. Bagi yang lupa atau mendadak ingin melaksanakan puasa ayyamul bidh boleh membaca niat pada siang hari asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga munculnya keinginan untuk puasa.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Dilansir buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah milik Amlrullah Syarbini dan Iis Nur'aeni Afgandi, puasa ayyamul bish dianjurkan untuk dilakukkan setiap bulan karena Allah SWT menjanjikan kebaikan berlipat hingga sepuluh kali.
Ketika Rasulullah SAW masih hidup, ia melakukan dan memotivasi umat untuk turut mengerjakan puasa tiga hari setiap bulan. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan Abu Hurairah RA berkata:
"Rasulullah SAW berpesan kepadaku tigas hal yaki berpuasa setiap hari pada setiap bulannya, mengerjakan dua rakat salat duha, serta salat witir sebelum tidur," (HR Bukhari dan Muslim)
Ibadah sunah itu dikenal juga dengan nama puasa hari-hari putih. Alasannya karena bertepatan dengan terang bulan atau saat rembulan sedang terang-terangnya. Rasulullah SAW membiasakan diri berpuasa pada tanggal 12, 14 dan 15 setiap bulannya. Ia jarang sekali meninggalkan puasa tersebut bahkan ketika dalam perjalanan.
Disebutkan juga bahwa berpuasa tiga hari setiap bulan sama seperti puasa sepanjang tahun. Hal itu disampaikan Imam As-Subki dan para ulama lainnya. Sebagaimana berkaitan dengan sebuah riwayat berikut ini:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَة أَيَّام، فَذَلِكَ صِيَامُ الدَّهْرِ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَصْدِيقَ ذَلِكَ فِي كِتَابهِ الْكَرِيم: مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَة فَلهُ عشر أَمْثَالهَا [الأنعام: 160]. اَلْيَوْمُ بِعشْرَةِ أَيَّامٍ (رَوَاهُ ابْن ماجة وَالتِّرْمِذِيّ. وَقَالَ: حسن .وَصَححهُ ابْن حبَان من حَدِيث أبي هُرَيْرَة رَضِيَ اللهُ عَنْه)
Artinya, "Diriwayatkan dari Abu Dzar ra, sungguh Nabi saw bersabda: 'Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: 'Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya' [QS al-An'am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari'."
(HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: "Hadits ini hasan" Ibnu Majah juga menilanya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah RA).
Demikian penjelasan mengenai bacaan niat puasa ayyamul bidh yang dilaksanakan pada 17, 18, 19 September 2024. Semoga bermanfaat.
(csb/csb)