Sebuah pohon jati setinggi 10 meter tiba-tiba mengeluarkan api dari batangnya. Padahal, saat itu hujan rintik sedang mengguyur wilayah Ciawigebang, Kuningan.
Fenomena aneh ini disaksikan langsung oleh Asep Bayu (38). Kala itu dia tengah nonton bareng (Nobar) pertandingan Timnas Indonesia di Balai Desa Cihirup, mendapat laporan dari warga tentang kobaran api di pinggir jalan Dusun Wage yang mengarah ke lahan Perhutani terbakar.
"Kejadiannya sekitar pukul 19.55 WIB, saya mendapat laporan dari warga katanya tiang listrik di Blok Wage terbakar. Kebetulan waktu itu pertandingan Timnas sedang jeda babak pertama, jadi langsung saya datang ke lokasi. Begitu tiba di TKP, saya kaget ternyata yang terbakar bukan tiang listrik tapi sebuah pohon jati, dan kala itu hujan rintik-rintik cukup rapat," tutur Asep kepada detikJabar, Rabu (11/9) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep menuturkan tidak ditemukan ada bekas pembakaran di bawah pohon tersebut ataupun terdengar suara petir menyambar malam itu. Bahkan api tidak membakar ranting ataupun pagar bambu yang ada di samping kiri kanan pohon tersebut.
Asep yang datang ke lokasi seorang diri pun hanya bisa terpana menyaksikan fenomena tak lazim tersebut lalu mengabadikannya menggunakan kamera handphone.
"Api yang membakar pohon jati tersebut pun hanya membentuk garis dari bawah ke atas. Tidak tahu titik awal api tersebut dari mana, hanya terlihat nyala api dari bawah hingga pucuk pohon yang tingginya mencapai 10 meter. Ini fenomena aneh, jadi saya langsung ambil handphone kemudian merekamnya," ujar Asep yang juga seorang driver ambulans sekaligus anggota Relawan Peduli Masyarakat Kuningan (RPMK).
Di lokasi tersebut, kata Asep, merupakan jalan desa yang jauh dari pemukiman warga menuju lahan Perhutani yang kemudian tembusnya ke daerah Sumurkondang, Kabupaten Cirebon. Tak banyak pepohonan berdiri di sana dengan sekelilingnya merupakan hamparan sawah yang luas.
"Setelah merekam fenomena langka itu, saya kembali lagi ke balai desa karena hujan turun semakin deras ditambah pertandingan babak kedua Timnas sudah mulai. Saya pikir kebakaran pohon ini tidak membahayakan lingkungan sekitar dan ke pemukiman warga pun cukup jauh, jadi saya tinggalkan saja dengan harapan nanti juga api akan padam oleh air hujan," ungkapnya.
Ia kemudian mendatangi lagi pohon jati yang terbakar tersebut. Benar saja, api yang membakar pohon tersebut sudah padam namun masih menyisakan bara api memanjang hingga menimbulkan rongga di batangnya.
"Saat saya datang lagi mengecek sekitar pukul 22.00 WIB, api yang membakar pohon sudah padam dan masih menyisakan bara hingga ke bagian dalam pohon. Karena waktu itu hujan masih turun, jadi saya tinggalkan lagi pohon tersebut. Sekarang mah sudah padam," terang Asep.
(mud/mud)