Stunting Sumsel Capai 20,3 Persen, Gerakan Ibu Asuh Digencarkan

Sumatera Selatan

Stunting Sumsel Capai 20,3 Persen, Gerakan Ibu Asuh Digencarkan

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 09 Sep 2024 22:30 WIB
Muslimat NU berupaya gencarkan program ibu asuh anak stunting di Sumsel.
Foto: Muslimat NU berupaya gencarkan program ibu asuh anak stunting di Sumsel. (Dok. Istimewa)
Palembang -

Angka stunting di Sumatera Selatan tercatat mencapai 20,3% pada 2023 berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Angkanya di bawah rata-rata nasional yang mencapai 21,5%.

Staf Ahli Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumsel Pandji Tjahtjanto mengatakan, salah satu penyebab sulitnya menurunkan angka stunting di Sumsel karena masyarakat masih mengonsumsi susu kental manis (SKM) secara rutin. Masih ada anggapan jika SKM adalah susu.

"Sstunting susah turun karena masih pada minum kental manis," ujar Pandji dalam keterangan resmi yang diterima detikSumbagsel, Senin (9/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, SKM mengandung gula tinggi dan tidak memiliki kandungan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan anak. Hal itulah yang dapat berkontribusi terhadap masalah stunting.

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU, Erna Yulia Sofihara juga menyoroti penurunan angka stunting di Sumsel yang belum signifikan. Penanganan masalah stunting ini harus dilakukan kolaborasi dengan semua pihak.

ADVERTISEMENT

Muslimat NU juga tengah menggencarkan program Ibu Asuh Stunting yang bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang memiliki anak dengan risiko stunting.

"Kami menindaklanjuti temuan ini melalui pendampingan keluarga. Salah satunya dengan program Ibu Asuh Stunting, di mana satu kader akan mendampingi lima keluarga. Kader tersebut akan memonitor, mengedukasi, dan memastikan bahwa keluarga tersebut menerapkan pola makan bergizi yang cukup serta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," ujarnya.

Selain edukasi, keluarga yang terlibat dalam program ini juga akan menerima bantuan untuk pemenuhan gizi anak mereka. Melalui pendekatan langsung ini, diharapkan angka stunting di Sumsel dapat ditekan lebih jauh dan signifikan.

"Sehingga juga dapat mendukung upaya nasional dalam mencapai target penurunan stunting secara menyeluruh," tukasnya.




(dai/dai)


Hide Ads