Bidan Sakit Ditandu 7 Km ke RS Imbas Jalan Rusak, Begini Kronologinya

Regional

Bidan Sakit Ditandu 7 Km ke RS Imbas Jalan Rusak, Begini Kronologinya

Abdy Febriady - detikSumbagsel
Senin, 09 Sep 2024 09:30 WIB
Bidan yang jatuh sakit di Polman ditandu warga karena akses jalan rusak.
Foto: Bidan yang jatuh sakit di Polman ditandu warga karena akses jalan rusak. (Dok. Istimewa)
Palembang -

Safriani (34), bidan desa yang sedang sakit terpaksa harus ditandu warga menuju rumah sakit. Kondisi jalan yang rusak menyulitkan mobil melintas dengan baik.

Dalam video yang beredar, tampak sejumlah pria menandu Safrani menggunakan kain sarung dan bambu. Safrani ditandu warga melewati jalan yang kondisinya rusak dan becek.

Momen Safriani ditandu terjadi di Desa Besoangin, Kecamatan Tutar, Polewali Mandar (Polman), Kamis (5/9). Warga awalnya membawa Safriani menggunakan mobil jenis hardtop, namun perjalanan membuatnya semakin kesakitan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sempat pakai hardtop, di tengah perjalanan diturunkan, karena jalannya rusak. Jadi goyang-goyang, semakin terasa sakit badannya, sesak, jadi lebih nyaman ditandu," kata Kepala Puskesmas Tutar, dr Sudirman kepada wartawan, Minggu (8/9/2024).

Sudirman menyebut Safrani yang bertugas di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, menderita suatu penyakit. Penyakitnya itu tiba-tiba kambuh ketika menghadiri pesta adat di Desa Besoangin.

ADVERTISEMENT

"Sempat ditangani perawat di sana, namun karena kondisinya ini saya punya bidan harus segera dirujuk, sehingga waktu itu dilakukan tindakan rujukan," ungkap Sudirman.

"Kondisi hipokalemia muntah berat, semua persendian di badan terasa sakit. Dengan kondisi (jalan) yang berat, kalau naik hardtop itu guncangannya sangat terasa, maka ditandu biar lebih nyaman karena tidak goyang-goyang," sambungnya.

Ia menuturkan sang bidan ditandu menuju Desa Limboro, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene. Safriani ditandu dalam setengah perjalanan karena mulanya sempat naik mobil.

"Di tandu sampai di situ (Limboro). Limboro menuju rumah sakit Andi Depu itu (pakai mobil) sudah bagus (jalan). Saya tidak tahu persis (jaraknya) yang jelas di tengah perjalanan (diturunkan dari mobil hardtop)," jelas Sudirman.

Menurut Sudirman, Safriani saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajja Andi Depu Polewali. Meski begitu, kondisinya disebut sudah mulai membaik.

"Alhamdulillah (kondisinya sudah membaik, karena ini penyakitnya bukan baru bagi dia, hanya karena kelelahan tetiba muncul gejalanya sehingga harus dirujuk seperti itu," paparnya.

Sementara Kepala Desa Ratte, Habri mengungkapkan, kerusakan jalan dari desanya menuju Desa Limboro, Kecamatan Sendana diperkirakan 14 kilometer. Namun jarak tempuh warga menandu Safriani diperkirakan 7 kilometer karena sempat dibawa menggunakan mobil.

"Kalau hasil tracking hampir 14 kilometer, sekira 13,5 kilometer. Kalau jalan kaki orang biasa (tempuh) 2 sampai 3 jam. Kalau kondisinya begitu (menandu) agak lama, bisa sampai lima jam," terang Habri.

Habri menjelaskan, kerusakan jalan di desanya sudah berlangsung lama. Pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah agar jalanan diperbaiki namun tidak kunjung diakomodir.

"Setiap musrembang di Kecamatan sampai Kabupaten selalu kita sampaikan terkait persoalan jalan," katanya.




(mud/mud)


Hide Ads