Duh! Sehari Terpantau 154 Hotspot di Sumsel, Terbanyak Muba-Muara Enim

Sumatera Selatan

Duh! Sehari Terpantau 154 Hotspot di Sumsel, Terbanyak Muba-Muara Enim

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Rabu, 04 Sep 2024 23:00 WIB
Sebaran hotspot di Sumsel catat angka tertinggi sepanjang 2024.
Foto: Sebaran hotspot di Sumsel catat angka tertinggi sepanjang 2024. (Dok. BPBD Sumsel)
Palembang -

Titik panas atau hotspot di Sumatera Selatan mencatat angka tertinggi pada Selasa (3/9). Dalam sehari, hotspot yang terpantau dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Sumsel mencapai 154 titik panas.

"Angka 154 hotspot merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Terbanyak hotspot terpantau di Musi Banyuasin mencapai 34 titik panas, 7 di antaranya di lahan gambut dan sisanya 27 di lahan mineral," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Rabu (4/9/2024).

Secara keseluruhan 154 hotspot itu, terpantau di wilayah gambut sebanyak 33 titik panas dan 121 titik panas di lahan mineral. Selain di Muba, penyumbang hotspot ada di Muara Enim 29 titik panas (7 hotspot di gambut dan 22 hotspot di mineral).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikutnya di Banyuasin 21 hotspot (10 hotspot di lahan gambut dan 11 hotspot di lahan mineral), Musi Rawas Utara 21 hotspot (gambut 6 hotspot dan mineral 15 hotspot) Musi Rawas seluruhnya di lahan mineral 20 hotspot dan Ogan Komering Ulu sebanyak 10 hotspot di lahan mineral.

"Ada 12 daerah yang terpantau hotspot, 6 daerah lainnya di bawah 10 hotspot. Empat Lawang 2 hotspot (mineral), Lahat 6 hotspot mineral, OKI 5 hotspot (gambut 2 hotspot dan mineral 3 hotspot), OKU Selatan 2 hotspot (mineral), OKU Timur 1 hotspot (mineral) dan PALI 3 hotspot ( gambut 1 hotspot dan mineral 2 hotspot)," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Sudirman menerangkan sepanjang 1-4 Agustus (pukul 01.30 WIB), jumlah titik panas di Sumsel mencapai 273 hotspot. 1 Agustus sebanyak 63 hotspot dan 2 Agustus 56 hotspot.

"Sepanjang tahun ini, sejak Januari jumlahnya sudah mencapai 2.416 hotspot," kata Sudirman.

Diketahui, pemantauan hotspot menjadi dasar bagi Satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) untuk mengetahui potensi titik api yang terjadi. Hotspot merupakan area yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya yang terdeteksi satelit.




(dai/dai)


Hide Ads