Cerita Horor Penyelam yang Cari Turis Ditelan Sinkhole

Internasional

Cerita Horor Penyelam yang Cari Turis Ditelan Sinkhole

Fino Yurio Kristo - detikSumbagsel
Senin, 02 Sep 2024 22:30 WIB
Proses pencarian korban jatuh ke sinkhole di Kuala Lumpur (AP Photo/Vincent Thian)
(Foto: Proses pencarian korban jatuh ke sinkhole di Kuala Lumpur (AP Photo/Vincent Thian)
Palembang -

Turis India hilang ditelan sinkhole yang tiba-tiba muncul di Kuala Lumpur. Penyelam yang diterjunkan menceritakan situasi di lubang itu.

Segala upaya telah dilakukan aparat setempat, baik dengan radar, robot, maupun mengerahkan penyelam, untuk mengetahui kondisi di sinkhole sedalam 8 meter itu.

Penyelam telah ditugaskan memasuki sinkhole dengan diameter 1,8 meter itu, memakai peralatan lengkap. Penyelam menggambarkan situasi yang gelap gulita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gelap sekali di dalam dan kami melihat hanya karena senter kami," kata salah satu dari empat penyelam, Zulkhairi.

Ia mengungkap kondisi horor yang dialaminya. "Anda tak ingin tahu apa yang ada di sana, tempat itu penuh kotoran manusia dan sampah lain. Kami melakukan dekontaminasi segera setelah setiap penyelaman," katanya kepada The Straits Times yang dikutip detikINET.

ADVERTISEMENT

Korban bernama Vijayalaksmi (48) itu jatuh ke sinkhole yang terbuka di trotoar di Jalan Masjid India, distrik perbelanjaan wisata populer. Dia sedang menuju ke kuil di dekatnya.

Pihak berwenang mengatakan sebagian saluran pembuangan beton besar di dasar sinkhole pecah. Korban mungkin jatuh ke dalam dan tersapu. Hujan deras di Kuala Lumpur beberapa minggu terakhir menyebabkan banyak air bergerak cepat di saluran pembuangan, mempersulit upaya pencarian.

Sinkhole kedua muncul di Jalan Masjid India pada 28 Agustus, sekitar 50 meter dari yang pertama. Zulkhairi mengatakan dia tetap fokus menyelamatkan turis yang hilang.

Namun, para penyelam ditarik keluar kurang dari 30 menit karena arus kuat membahayakan nyawa mereka. Pihak berwenang menggunakan peralatan radar penembus tanah, untuk menentukan rongga dan perubahan kepadatan material yang dapat mengindikasikan adanya tubuh yang terperangkap.

"Kami perlahan-lahan mencoba memisahkan puing-puing menggunakan kait besi dan tali. Kami perlu memisahkannya perlahan, karena arusnya kuat, ditambah puing-puing akan menimbulkan risiko tinggi bagi penyelam kami," kata pihak aparat.




(mud/mud)


Hide Ads