Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri Kongres VI PAN dan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, dia menegaskan Koalisi Indonesia Maju ingin memajukan negara. Dia juga menyebut tak masalah diberi nilai 11 karena rakyat telah memberi nilai yang lebih tinggi.
Dilansir detikNews, Prabowo memberi sambutan dalam Kongres VI PAN di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, pada Sabtu (24/8). Prabowo menyinggung soal ajaran dari ustaz, guru, hingga orang tuanya bahwa pejuang tidak boleh punya sifat dendam.
Kemudian Presiden Terpilih tersebut kembali mengatakan tentang nilai 11 yang pernah diberikan kepadanya. Prabowo mengaku tak ambil pusing soal nilai 11 itu karena rakyat Indonesia telah memberikan dukungan yang besar padanya hingga mampu memenangkan Pilpres 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang pejuang, seorang pendekar harus berani. Ya, tetapi tidak harus benci dan tidak boleh dendam. Jadi saya nggak ada masalah, diberi nilai 11 nggak apa-apa, sungguh, sungguh. Saya nggak apa-apa karena rakyat beri saya nilai 58,58 persen," ungkapnya.
Prabowo lanjut menyinggung tentang perbedaan dan persaingan. Menurutnya, perbedaan di Indonesia adalah kebaikan dan persaingan adalah hal yang lumrah. Namun, dia mengingatkan agar masyarakat Indonesia tidak mudah dipecah belah dan selalu waspada terhadap upaya adu domba.
"Tapi semakin dewasa, bangsa kita ratusan tahun diadu domba. Semua masalah itu adalah dihasut, terus dihasut. Masa sekarang kita di ambang tinggal landas yang bener," katanya.
Dia lantas membahas tentang kondisi 1998 di mana saat itu sebenarnya Indonesia sudah siap maju. Namun, ada keterlibatan 'asing' yang 'mengerjai'.
"Waktu '98 kita sudah di ambang tinggal landas, kita dikerjai oleh kekuatan-kekuatan asing. Kalau ada elite Indonesia yang terjadi di tahun '98, saya sarankan, tolong belajar lagi. Tahun '98, Indonesia sudah bisa membuat pesawat terbang. Kita lebih maju dari Turki. Tiongkok belum punya supercomputer, Indonesia sudah punya supercomputer. Sekarang Tiongkok mungkin sudah punya supercomputer paling banyak di dunia melebihi Amerika Serikat," imbuhnya.
Karena itu, Prabowo mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi Indonesia maju. Dia membahas Koalisi Indonesia Maju pada Pilpres 2024 yang memilih warna biru langit yang mencerminkan 'adem', agar masyarakat juga ikut merasa sejuk. Dia bahkan menyebut warna itu terinspirasi dari PAN.
"Jadi Saudara, mari kita belajar dari sejarah, mari kita ciptakan kesejukan. Makanya Gerindra, PAN, dan kawan koalisi kita, makanya kita memilih warna koalisi yang sejuk, warga biru langit. Ya kita nyontek dikit dari PAN nggak apa-apa lah," selorohnya.
(des/des)