Warga Musi Rawas Utara (Muratara) dikagetkan adanya penampakan seekor buaya berukuran 3 meter di aliran anak Sungai Rupit. Buaya tersebut ditemukan saat warga sedang mencari ikan.
Kepada Dusun 6, Desa Bingin Rupit, Fadil mengatakan buaya tersebut ditemukan oleh warganya bernama Edi Santoso dan Ucut saat mengambil ikan di anak Sungai Rupit, Desa Beringin Rupit, Kecamatan Rupit, Muratara, Sumatera Selatan pada Jumat (24/8) pukul 16.30 WIB.
"Karena sekarang ini sedang musim kemarau jadi di aliran anak Sungai Rupit seperti lubuk itu warga mencari ikan dengan cara menguras pakai ember dan mesin. Setelah itu muncul ikan dari lubuk tersebut. Pas mereka berdua membersihkan rerumputan di lubuk itu pakai parang, tiba-tiba ada buaya di sana, dan mereka kaget," katanya saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Sabtu (24/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadil menjelaskan kedua warga tersebut kemudian mengamankan buaya tersebut secara manual dengan menggunakan tali. Buaya tersebut akhirnya berhasil diamankan sekitar satu setengah jam.
"Buaya itu jenis buaya katak, panjangnya 3 meter dan beratnya kurang lebih 90 kilogram," jelasnya.
Buaya tersebut kemudian diikat dan dibopong menggunakan motor oleh Edi dan Ucut untuk dibawa ke dusun hingga akhirnya membuat geger hingga menjadi tontonan warga sekitar.
"Dibawa ke dusun dengan kondisi masih hidup. Sekarang buaya sudah ada di pemukiman belakang Pak Kades dan sudah berkoordinasi dengan Kecamatan dan BPBD terkait dengan buaya itu," ujarnya.
Fadil mengungkapkan kemunculan buaya di daerah Desa Bingin Rupit memang sudah sering terlihat di aliran anak sungai tersebut sehingga ia sering mengimbau kepada warga agar selalu berhati-hati ketika berada di sungai tersebut.
"Sudah diimbau ke warga agar lebih hati-hati dan waspada karena buaya itu kan tidak bisa kita lawan kalo dia nyerang, jadi harus diwaspadai dan dihindari tempat-tempat mana yang kita curigai," imbaunya.
Fadil mengungkapkan warga sekitar keinginan agar buaya yang sudah ditangkap tersebut untuk dilepas kembali ke tempat semula.
"Rencananya kalau kesepakatan para warga agar tidak usah diambil oleh pihak berwajib, maunya dilepas lagi. Sebab warga masih percaya dengan mitos kalau buaya itu ada asal usul keturunannya," bebernya.
(dai/dai)