Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Bengkulu menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Mereka tertahan oleh kawat berduri dan blokade polisi.
Mahasiswa tiba di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu pada Jumat (23/8/2024) siang sekitar pukul 13.45 WIB, kedatangan mahasiswa aksi hari ini terkait polemik putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dilawan dengan revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada oleh DPR RI.
Selain itu, massa juga menilai apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi telah melukai demokrasi yang ada di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stop pelanggaran demokrasi yang telah dilakukan segala upaya melenggangkan politik dinasti dengan menggunakan kekuasaan," kata Ridhoan, salah satu koordinator aksi dalam orasinya.
Ridhoan menyebut, hari ini adalah lanjutan atas aksi yang sebelumnya mereka lakukan, sebagai bentuk prihatin para mahasiswa atas apa yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.
"Kita prihatin terhadap apa yang dilakukan Presiden Jokowi, mulai dari politik dinasti, ubah mengubah Undang-undang di MK bahkan di MA," kata Ridhoan.
Mahasiswa berharap aspirasi ini dapat didukung unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu. Namun upaya mahasiswa tertahan oleh kawat berduri yang dipasang aparat kepolisian guna menghindari terjadinya aksi yang mengacu pada bentrokan.
Karena tertahan di depan Kantor DPRD, akhirnya mahasiswa melalukan orasi di jalan dan meminta pihak DPRD ikut menemui mereka.
(dai/dai)