Sekelompok warga mengatasnamakan Aliansi Rimbo Ilir Bersatu memblokir jalan di Desa Sumber Agung dan Desa Giri Purno, Kecamatan Rimbo Ilir, Kabupaten Tebo Jambi. Aksi tersebut lantaran warga menuntut jalan yang rusak dan berlubang bisa diperbaiki oleh pihak perusahaan.
"Aksi ini kaitan dengan kerusakan jalan yang kami sebagai warga lalui. Jalan yang sudah bertahun-tahun alami kerusakan ini kami minta bisa diperbaiki oleh pihak perusahaan kelapa sawit PT Selaras Mitra Sarimba (SMS) yang kerap melintasi jalan umum ini," kata Perwakilan Aliansi Rimbo Ilir Bersatu, Mascip kepada wartawan, Kamis (22/8/2024).
Aksi pemblokiran jalan ini sudah dilakukan oleh kelompok warga pada Rabu (21/8) lalu. Jalan yang diblokir warga itu dilakukan di sekitaran perkantoran jalan perusahaan yang tentunya tidak mengganggu aktivitas warga sekitar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi jalan yang kami blokir hanya di sekitaran perusahaan saja ya, tidak keseluruhan karena ini kaitannya dengan pihak perusahaan agar tuntutan kami agar perusahaan bisa memperbaiki jalan bisa dilakukan," ujar Mascip.
Mascip menyebut, sebelum langkah, pemblokiran jalan ini dilakukan pihak warga awalnya sudah berupaya melakukan langkah mediasi dengan pihak perusahaan kelapa sawit tersebut. Langkah mediasi yang awalnya sudah dapat titik terang ternyata tak terlaksana sehingga warga terpaksa blokir jalan di area perusahaan.
"Awalnya kan sempat mediasi dari hasil mediasi itu kata pihak perusahaan mau mengikuti tuntutan kami yakni perbaiki jalan yang sering digunakan mereka untuk melintasi ternyata tidak ada, jadi jangan salahkan warga kalau lakukan aksi sehingga perusahaan tak bisa beraktivitas," terang Mascip.
Mascip juga mengaku jalan yang alami kerusakan itu mencapai 20 kilometer. Dari kisaran 20 kilometer itu, Mascip menyebut pihak perusahaan hanya mengakomodir perbaikan jalan sekitar 6 kilometer. Namun, perbaikan itu bukan berupa aspal melainkan hanya penimbunan serta penyiraman jalan saja agar tidak berdebu.
"Padahal jalan akses antar desa ini bagus sebelumnya, jalan ini awalnya di aspal sekarang pada rusak berlubang ya karena pihak perusahaan tadi yang sudah beraktivitas selama hampir 5 tahun lamanya," sebut Mascip.
Selain soal jalan rusak, Mascip menyebut bahwa warga sekitar juga kecewa lantaran kerjasama antara pihak perusahaan sawit dengan warga tidak berjalan baik. Kerjasama itu berupa diakomodirnya buah sawit warga yang memiliki kepemilikan resmi.
"Dulu sewaktu perusahaan itu mau masuk ada kerjasama yang mana warga yang miliki lahan sawit resmi buahnya akan ditampung perusahaan, tetapi selanjutnya malah nihil. Ini salah satu kecewaan warga juga kan, namun pokok utamanya warga minta perbaikan jalan saja," jelas Mascip.
Saat ini, Mascip berharap agar pihak perusahaan mau mengikuti tuntutan warga yang mana jalan milik pemerintah kabupaten yang dilalui warga bisa diperbaiki karena dapat menghambat warga dalam beraktivitas.
"Kami warga mau untuk ini diselesaikan secara baik-baik. Kami juga ingin semua perkara besar bisa diselesaikan secara baik dan kekeluargaan tetapi kami juga berharap perusahaan jangan hanya mau enak nya saja, gunakan jalan pemda yang dinikmati warga malah dirusak untuk kepentingan perusahaan saja. Jadi tuntutan kami ya tadi perbaiki jalan warga yang rusak ini," ucap Mascip.
Apabila tuntutan warga ini tak diindahkan perusahaan, kata Mascip, maka warga akan melakukan langkah aksi selanjutnya dengan blokir jalan kembali untuk meminta tuntutan warga diterima.
"Cuman itu, perbaiki jalan rusak ini saja oleh perusahaan," tutup Mascip
Sementara, Kepala Desa Sumber Agung, Muryadi mengatakan bahwa langkah warga melakukan aksi blokade jalan di area perusahaan karena murni keinginan untuk perbaikan jalan. Apalagi jalan itu rusak karena banyaknya kendaraan pihak perusahaan yang bertonase berat lalu lalang.
"Aksi warga itu ke PT SMS karena warga menuntut perbaikan jalan," kata Muryadi.
Muryadi mengaku, bahwa kini banyak jalan yang diakses oleh warga sudah pada rusak sehingga blokade jalan jadi putusan akhir warga agar jalan yang rusak bisa diperbaiki.
"Jalan ini sudah pada rusak ya setelah ada PT SMS itu," ujar dia.
(dai/dai)