4 Surat yang Dianjurkan Saat Sholat Dhuha, Dahsyat Maknanya

4 Surat yang Dianjurkan Saat Sholat Dhuha, Dahsyat Maknanya

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Minggu, 18 Agu 2024 06:00 WIB
Ilustrasi salat (sholat).
Ilustrasi salat (Foto: Getty Images/CihatDeniz)
Palembang -

Sholat Dhuha merupakan salat sunah yang dilakukan dengan dua rakaat salam. Batas minimalnya adalah dua rakaat dan maksimalnya 12 rakaat.

Setiap mengerjakan Sholat Dhuha membaca surat pendek setelah Al-Fatihah. Adapun surat yang dianjurkan dibaca yakni As-Syamsu, Ad-Dhuha, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.

Pemilihan surat boleh dilakukan secara berurutan misalnya, As-Syamsu untuk rakaat pertama dan Ad-Dhuha rakaat kedua. Boleh juga Al-Kafirun rakaat pertama dan Al-Ikhlas rakaat kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inilah bacaan lengkap surat yang dianjurkan saat Sholat Dhuha yang mempunyai makna dahsyat.

Surat yang Dianjurkan Saat Sholat Dhuha

Dilansir NU Online, pemilihan surat paling utama adalah digabung. Rakaat pertama membaca Asy-Syams dan Al-Kafirun kemudian di rakaat kedua Ad-Dhuha dan Al-Ikhlas. Lalu untuk rakaat berikutnya membaca surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan Al-Ikhlas rakaat kedua.

ADVERTISEMENT

1. Surat As-Syamsu

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ ۝١

wasy-syamsi wa dluḫâhâ

Demi matahari dan sinarnya pada waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah)

وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ ۝٢

wal-qamari idzâ talâhâ

Demi bulan saat mengiringinya

وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ ۝٣

wan-nahâri idzâ jallâhâ

Demi siang saat menampakkannya,

وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ ۝٤

wal-laili idzâ yaghsyâhâ

Demi malam saat menutupinya (gelap gulita),

وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ ۝٥

was-samâ'i wa mâ banâhâ

Demi langit serta pembuatannya,

وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ ۝٦

wal-ardli wa mâ thaḫâhâ

Demi bumi serta penghamparannya,

وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ ۝٧
wa nafsiw wa mâ sawwâhâ

Dan demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,

فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ ۝٨

fa al-hamahâ fujûrahâ wa taqwâhâ

Lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ ۝٩

qad aflaḫa man zakkâhâ

Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)

وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ ۝١٠

Wa qad khâba man dassâhâ

dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ بِطَغْوٰىهَآۖ ۝١١

kadzdzabats tsamûdu bithaghwâhâ

(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas

اِذِ انْۢبَعَثَ اَشْقٰىهَاۖ ۝١٢

idzimba'atsa asyqâhâ

Ketika orang yang paling celaka di antara mereka bangkit (untuk menyembelih unta betina Allah).

فَقَالَ لَهُمْ رَسُوْلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقْيٰهَاۗ ۝١٣

fa qâla lahum rasûlullâhi nâqatallâhi wa suqyâhâ

Rasul Allah (Saleh) lalu berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina Allah ini beserta minumannya."

فَكَذَّبُوْهُ فَعَقَرُوْهَاۖ فَدَمْدَمَ عَلَيْهِمْ رَبُّهُمْ بِذَنْۢبِهِمْ فَسَوّٰىهَاۖ ۝١٤

fa kadzdzabûhu fa 'aqarûhâ fa damdama 'alaihim rabbuhum bidzambihim fa sawwâhâ

Namun, mereka kemudian mendustakannya (Saleh) dan menyembelih (unta betina) itu. Maka, Tuhan membinasakan mereka karena dosa-dosanya, lalu meratakan mereka (dengan tanah).

وَلَا يَخَافُ عُقْبٰهَاࣖ ۝١٥

wa lâ yakhâfu 'uqbâhâ

Dia tidak takut terhadap akibatnya.

2. Surat Ad-Dhuha

وَالضُّحٰىۙ ۝١

wadl-dluḫâ

Demi waktu duha

وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ۝٢

wal-laili idzâ sajâ

Dan demi waktu malam apabila telah sunyi,

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ۝٣

Mâ wadda'aka rabbuka wa mâ qalâ

Tuhanmu (Nabi Muhammad) tidak meninggalkan dan tidak (pula) membencimu.

وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ ۝٤

Wa lal-âkhiratu khairul laka minal-ûlâ

Sungguh, akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan (dunia).

وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ ۝٥

Wa lasaufa yu'thîka rabbuka fa tardlâ

Sungguh, kelak (di akhirat nanti) Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu sehingga engkau rida.

اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ ۝٦

a lam yajidka yatîman fa âwâ

Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(-mu);

وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ ۝٧

Wa wajadaka dlâllan fa hadâ

Mendapatimu sebagai seorang yang tidak tahu (tentang syariat), lalu Dia memberimu petunjuk (wahyu);

وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ ۝٨

wa wajadaka 'â'ilan fa aghnâ

Dan mendapatimu sebagai seorang yang fakir, lalu Dia memberimu kecukupan?

فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ ۝٩

Fa ammal-yatîma fa lâ taq-har

Terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.

وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْ ۝١٠

Wa ammas-sâ'ila fa lâ tan-har

Terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik.

وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْࣖ ۝١١

Wa ammâ bini'mati rabbika fa ḫaddits

Terhadap nikmat Tuhanmu, nyatakanlah (dengan bersyukur).

3. Surat Al-Kafirun

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ ۝١

qul yâ ayyuhal-kâfirûn

Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai orang-orang kafir,

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ ۝٢

lâ a'budu mâ ta'budûn

Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ ۝٣

wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud

Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah.

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ ۝٤

wa lâ ana 'âbidum mâ 'abattum

Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ ۝٥

wa lâ antum 'âbidûna mâ a'bud

Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِࣖ ۝٦

lakum dînukum wa liya dîn

Untukmu agamamu dan untukku agamaku."

4. Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١

qul huwallâhu aḫad

Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢

allâhush-shamad

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣

lam yalid wa lam yûlad

Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌࣖ ۝٤

wa lam yakul lahû kufuwan aḫad

Serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."

Demikian uraian mengenai 4 Surat yang Dianjurkan Saat Sholat Dhuha lengkap Arab-Latin dan artinya. Semoga berguna ya!




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads