Gregoria Jadi Asa Terakhir Tradisi Emas Olimpiade, PBSI Harapkan Keajaiban

Sumatera Selatan

Gregoria Jadi Asa Terakhir Tradisi Emas Olimpiade, PBSI Harapkan Keajaiban

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Sabtu, 03 Agu 2024 11:30 WIB
Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna dalam pelantikan pengurus PBSI Sumsel.
Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna dalam pelantikan pengurus PBSI Sumsel. Foto: Reiza Pahlevi/detikcom
Palembang -

Tunggal putri bulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menjadi satu-satunya wakil Indonesia di cabor bulutangkis yang tersisa di Olimpiade Paris 2024. Asa meraih emas untuk nomor lain kandas setelah para pemain di ganda putra/putri, campuran, dan tunggal putra tersisih lebih awal.

"Target kita bisa pertahankan tradisi emas, kita harapkan bisa satu emas dari Gregoria. Tradisi emas sempat lewat pada 2012, tapi 2016 dan 2021 kita dapat," ujar Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Agung Firman Sampurna usai pelantikan pengurus PBSI Sumsel di Hotel Arista Palembang, Jumat (3/8/2024).

Agung berharap Indonesia mendapat sebuah keajaiban di Olimpiade kali ini. Menurutnya, perolehan emas bisa jadi tidak terduga. Misalnya ketika mengunggulkan ganda putra untuk perolehan emas, justru yang dapat emas adalah ganda putri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini yang masih melaju ada Gregoria dan kita memberi harapan pada beliau. Walaupun ada yang mengatakan di setiap Olimpiade ada keajaiban, kita berharap ganda putra yang jadi ternyata ganda putri. Nah di Olimpiade ini ganda putri yang kita harapkan. Dalam simulasi yang lalu di depan Pak Menpora, performanya bagus. Tapi ternyata di lapangan tak sesuai harapan. Harapan kita dapat yang terbaik, doa teman-teman semua. Harapan masih tetap ada," ungkapnya.

Untuk persoalan teknik, stamina, dan gizi pemain, Agung menilai secara keseluruhan sudah baik. Salah satu permasalahan utama adalah persoalan mental pemain. Pihaknya akan menyiapkan satu psikolog untuk satu pemain agar penanganan mental pemain bisa lebih baik.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah lakukan perbaikan dalam tim psikologi kita, dari dua-tiga orang sekarang sudah ada tim. Ke depan satu pemain satu psikolog, jadi mereka dapat perhatian-perhatian khusus," katanya.

Selain itu, dia juga menilai kondisi Paris yang mengalami musim panas jadi persoalan. Cuaca panas dan pendingin ruangan dinilai tidak maksimal.

"Dengan tidak bermaksud kemudian mencari kambing hitam, teman-teman tahu di sana kondisinya seperti apa. Olimpiade dalam kondisi musim panas. Cukup panas di sana dan tidak ada pendingin. Informasi yang disampaikan ke saya, ada pendingin dari bawah tapi tak ada AC. Jika itu diinformasikan kita bisa bawa AC sendiri seperti Amerika. Tapi, apakah itu jadi penyebab kita tidak tahu," katanya.

Sementara terkait pelantikan PBSI Sumsel, dia berharap Sumsel bisa menghasilkan atlet potensial seperti M Ahsan. Agung meminta PBSI Sumsel bisa menggelar berbagai event turnamen agar bakat dari Sumsel bisa terlihat. Pesan lain terhadap kepemimpinam baru yakni punya komitmen, kompetensi, dan kolaborasi dalam menjalankan organisasi.

Ketua PBSI Sumsel 2023-2027 Fauzi Amro mengatakan akan mendata sarana prasarana fasilitas bulutangkis yang ada di Sumsel. Kemudian mendata peminat, penggemar bulutangkis, termasuk anak-anak agar terbasis potensi atlet di Sumsel.

"Kita akan jalankan semua program, turnamen akan kita galakkan untuk bisa melahirkan atlet potensial," ujarnya.

Dia juga akan meniru pelatihan pembibitan atlet potensial dengan waktu yang panjang seperti di wilayah Jawa. Tidak hanya 2-3 jam perhari, melainkan 8-10 jam per hari.

"Kenapa atlet terkonsentrasi di Jawa, karena mereka latihan bisa 8-10 jam per hari. Di Sumsel paling hanya 2-3 jam per hari. Sehingga potensi memang susah jika tak masuk Pelatnas. Bahkan di sekolah, bulutangkis hanya menjadi sampingan ekstrakurikuler saja," imbuhnya.




(des/des)


Hide Ads